Bapak Satria Maulana – by email

Jika pada umur 2 hari sudah terinfeksi bakteri E. coli, bagaimana treatment yang diberikan jika penyebabnya terindikasi dari air minum? Apa saja yang boleh diberikan pada ayam yang terkena bakteri E. coli ?

Jawab:

Terima kasih Pak Satria atas pertanyaan yang disampaikan. Bakteri E. coli merupakan bakteri enterik Gram negatif dan merupakan flora normal di saluran pencernaan ayam. Namun dapat menimbulkan penyakit apabila populasinya meningkat. Penyakit colibacillosis dapat ditularkan melalui kontaminasi air minum, litter, udara dan feses. Selain itu, colibacillosis juga dapat ditularkan secara vertikal dari induk ke anak ayam. Masa inkubasi colibacillosis yang menginfeksi melalui per oral (mulut), inhalasi (saluran pernapasan) maupun pusar adalah 3-5 hari (The Poultry Site, 2019).

Apabila ayam terinfeksi colibacillosis, penanganan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Culling (seleksi) ayam dengan gejala penyakit parah karena dapat berperan sebagai sumber penularan dan pada kondisi parah tingkat kesembuhan penyakit relatif kecil.
  • Pengobatan dengan antibiotik yang efektif untuk bakteri Gram negatif. Pada kasus yang belum parah dapat diberikan antibiotik melalui air minum misalnya Amoxitin, Tinolin, Neo Meditril atau produk herbal Fithera. Jika kondisi ayam sulit minum, antibiotik injeksi seperti Gentamin dapat menjadi pilihan. Rolling antibiotik dari golongan yang berbeda, ketepatan dosis, serta lama pemberian antibiotik perlu diperhatikan untuk menghindari resistensi.
  • Terapi suportif dengan pemberian vitamin juga dianjurkan untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan nafsu makan, misalnya dengan Fortevit, Kumavit atau Solvit. Berikan imunostimulan herbal Imustim untuk meningkatkan sistem imun.
  • Sanitasi air minum menggunakan antiseptik seperti Desinsep. Jika air minum yang ditambahan Desinsep akan digunakan untuk melarutkan obat, endapkan terlebih dahulu selama 6-8 jam sebelum dicampur obat. Selain itu perlu dilakukan pengecekan air minum secara berkala. Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Laboratorium Medion (MediLab).
  • Penerapan biosecurity yang ketat, dengan desinfeksi kandang setiap hari selama terjadi kasus penyakit menggunakan Antisep atau Neo Antisep. Lakukan juga sanitasi dan desinfeksi peralatan kandang (tempat ransum, tempat minum) dan area sekitar kandang secara teratur.
  • Perbaikan manajemen pemeliharaan seperti pengaturan kepadatan, manajemen litter yang baik agar tidak basah atau lembap, serta kontrol kadar amonia. Untuk membantu mengontrol amonia di kandang dapat diberikan Ammotrol. Atur sirkulasi udara dalam kandang dengan baik dan bersihkan debu di sekitar kandang. Usahakan agar udara mudah berganti dan ayam merasa nyaman.

Agar colibacillosis tidak terjadi kembali, langkah pencegahan yang dapat dilakukan yaitu:

  • Melakukan sanitasi kandang dan peralatan. Saat kosong kandang, setelah kandang dibersihkan semprot dengan Formades kemudian diistirahatkan 2 minggu. Tiga hari sebelum DOC masuk, lakukan penyemprotan desinfektan kembali.
  • Culling (seleksi) DOC dengan kualitas tidak baik seperti pusar belum menutup atau dubur basah karena dapat menyebabkan penularan bakteri E. coli.
  • Cek kualitas air minum peternakan secara berkala untuk mengetahui ada tidaknya cemaran bakteri coliform atau E. coli di dalam air minum tersebut.Pengecekan bisa dilakukan saat istirahat kandang, saat pergantian musim atau ketika menggunakan sumur baru. Sebelum air disanitasi, kuras torn air dan flushing pipa air terlebih dahulu untuk menghilangkan bio film yang menempel di sepanjang saluran air. Misalnya dengan hidrogen perioksida (H2O2) atau menggunakan alat Harsonic dengan sistem ultrasonik.
  • Desinfeksi tempat pakan dan minum, secara periodik dengan Medisep atau Zaldes. Penambahan Asortin di air minum (tidak dicampur dengan desinfektan/antibiotik) juga dapat menekan perkembangbiakan bakteri patogen di saluran pencernaan dan meningkatkan performa ayam.
  • Menekan faktor pemicu colibacilloisis, seperti kepadatan ayam yang tinggi, ventilasi udara yang buruk, litter basah dan lembab, kadar amonia tinggi, adanya penyakit saluran pernafasan, kondisi stress.
Penanganan E.coli pada Ayam Muda
Tagged on:     
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin