Bapak Umar

Solo – Jawa Tengah

Bagaimana gejala penyakit PPR pada kambing yang saat ini marak diperbincangkan? Serta bagaimana penanganan yang bisa dilakukan jika mencurigai penyakit ini?

Jawab:

Terima kasih Pak Umar atas pertanyannya. Peste Des Petits Ruminants (PPR) merupakan penyakit virus yang menyerang ruminansia kecil kambing dan domba dengan tingkat kesakitan 90-100% dan tingkat kematian 50-100%. Masa inkubasi penyakit PPR adalah 3-6 hari. PPR tidak menular ke manusia atau tidak bersifat zoonosis.

Penyebab PPR adalah virus genus Capripoxvirus, family Paramyxoviridae. Virus tersebut termasuk virus beramplop, inaktif pada suhu 60 °C selama 10 menit serta inaktif pada pH <4.0 atau >11.0. Penularan utama penyakit PPR terjadi melalui aerosol dan kontak langsung dengan ternak terinfeksi. Penularan penyakit juga dapat terjadi secara tidak langsung melalui peralatan kandang, pakan, air minum maupun kendaraan yang terkontaminasi virus. Virus keluar dari ternak terinfeksi melalui cairan hidung, saliva dan eksresi misalnya feses.

Kambing atau domba yang terinfeksi PPR dapat menunjukkan gejala sebagai berikut:

  • Demam hingga 41°C
  • Nafsu makan turun
  • Batuk, sulit bernapas
  • Leleran hidung dan mata
  • Radang mata (konjungtivitis)
  • Radang dan luka daerah mulut
  • Area mulut dan hidung kering/ pecah-pecah
  • Kekurangan cairan (dehidrasi)
  • Diare

Pada pemeriksaan post mortem (ternak setelah dipotong atau mati), PPR ditandai dengan adanya hemoragi (peradangan), ulser (luka) dan nekrosis (kematian jaringan) pada usus, kongesti (pembendungan darah) pada kolon dan rektum. Ditemukan pula bronkopenumonia (peradangan pada bronkus dan paru-paru), ptekie (bintik peradangan) pada hidung, laring dan trakea. Pada limpa dan hati dapat terjadi kongesti dan pembesaran.

Upaya untuk mencegah masuknya PPR Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan telah membuat Surat Edaran (SE) nomor 24093/PW.020/F/03/ 2023 tanggal 24 Maret 2023 tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap PPR. Selain itu upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai peternak antara lain:

  • Hindari memasukkan ternak dari daerah yang dicurigai terjadi wabah
  • Karantina 14 hari untuk ternak yang baru datang
  • Tingkatkan daya tahan tubuh ternak dengan pemberian vitamin (Vita B Pleks Bolus Extra Flavor)
  • Bersihkan kotoran kandang setiap hari
  • Desinfeksi kandang, kendaraan dan peralatan (Formades, Sporades)

Apabila mencurigai gejala-gejala tersebut muncul pada ternak, penanganan yang dapat dilakukan:

  • Isolasi ternak bergejala
  • Bersihkan mata dan hidung dengan kain bersih
  • Atasi luka mulut & hidung (Antisep)
  • Tingkatkan daya tahan tubuh (Vita B Pleks Bolus Extra Flavor)
  • Hubungi petugas kesehatan hewan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan sesuai kondisi ternak:
    1. Pemberian anti radang, anti nyeri, penurun demam (Medipiron Injection)
    2. Pemberian vitamin untuk mempercepat penyembuhan (Injekvit B-Plex, ADE-Plex Inj)
    3. Pemberian antibiotik untuk mengatasi infeksi sekunder (Medoxy-LA, Neo Meditril-10 LA)
  • Petugas dapat pula mengarahkan uji laboritorium untuk peneguhan diagnosa.
  • Ternak mati dibakar atau dikubur
  • Desinfeksi kandang, kendaraan dan peralatan (Medisep, Sporades)
  • Lapor ke dinas peternakan dan kesehatan hewan setempat
Peste Des Petits Ruminants (PPR) pada Kambing/Domba
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin