Evaluasi produktivitas ayam petelur dilihat dari kuantitas dan kualitas telur yang dihasilkan. Upaya untuk mencapai produktivitas yang optimal diperlukan pemberian pakan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas mengandung nutrisi yang lengkap (nutrisi makro dan mikro) dan seimbang (sesuai kebutuhan ternak). Namun, adanya variasi kualitas bahan baku maupun pakan yang ada di lapangan, dapat menjadikan produktivitas ayam petelur fluktuatif.

Tantangan variasi kualitas bahan baku atau pakan di lapangan dapat mempengaruhi kecukupan nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam petelur. Penambahan premiks dalam pakan dapat menjadi alternatif solusi untuk mengatasi tantangan variasi kualitas pakan saat ini.

A. Produktivitas Ayam Petelur Modern

Produktivitas ayam petelur modern saat ini mampu mencapai puncak produksi 96,5% dengan lama persistensi selama 37 minggu. Meskipun seiring waktu kuantitas dan kualitasnya mengalami penurunan.

Namun, untuk mencapai target tersebut di lapangan, praktiknya tidaklah mudah. Akan tetapi, adanya potensi genetik ayam petelur modern saat ini dapat dioptimalkan, salah satunya melalui genetik ayam petelur modern saat ini dapat dioptimalkan, salah satunya melalui pendekatan nutrisi (pakan). Tabel 1. menunjukkan potensi genetik produktivitas ayam petelur modern baik secara kuantitas dan kualitasnya.

Selain kuantitas produksi telur, kualitas kerabang telur juga menjadi daya tarik konsumen dengan warna yang semakin coklat dan mengkilat (glowing). Hal ini menjadi pertimbangan dalam menyusun formulasi pakan beserta premiks yang tepat untuk mengoptimalkan warna kerabang telurnya.

B. Komponen Premiks dalam Pakan

Premiks adalah imbuhan (feed additive) atau pelengkap (feed supplement) maupun kombinasi keduanya yang pemberiannya dicampurkan ke dalam pakan dengan jumlah yang kecil atau sedikit. Secara umum premiks berfungsi untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas pakan.

  • Feed Supplement (FS)

Feed supplement berfungsi meningkatkan kualitas nutrisi pakan secara langsung (nutritif). Terdiri dari mineral, vitamin dan asam amino.

  • Feed Additive (FA)

Feed additive berfungsi meningkatkan kualitas nutrisi pakan secara tidak langsung (non nutritif). Contohnya toxin binder, mold inhibitor, enzim, fitobiotik, acidifier, probiotik, prebiotik, dll.

  • Kombinasi Feed Additive & Supplement (FAS)

Di lapangan penggunaan premiks dengan kombinasi feed supplement dan additive sudah umum digunakan dan lebih praktis penggunaannya.

C. Pentingnya Premiks dalam Pakan

  • Melengkapi kebutuhan nutrisi mikro

Suplai nutrisi mikro sebagian besar berasal dari premiks, terutama untuk pakan selfmixing (mencampur pakan sendiri) premiks sebagai bahan baku yang wajib ditambahkan. Adanya variasi kualitas bahan baku atau pakan menyebabkan penurunan nutrisi (tidak sesuai standar) terutama nutrisi mikro. Penambahan premiks sebagai back up nutrisi mikro, terutama ketika terjadi penurunan nutrisi dan meminimalisir terjadinya produktivitas yang fluktuatif.

Penambahan premiks untuk pakan selfmixing pada ayam petelur fase produksi seperti Mix Plus LLM3A atau Mix Plus LLM3B yang mengandung nutrisi mikro lengkap yang dibutuhkan ternak yaitu multimineral, multivitamin, asam amino dan dilengkapi dengan feed additive berupa alternatif egg promotor.

  • Melengkapi kebutuhan nutrisi mikro

Kandungan energi dan protein merupakan nutrien utama yang menunjang kuantitas produksi ayam petelur, namun nutrien pendukung lainnya yang tidak kalah penting seperti mineral, vitamin berperan dalam proses metabolisme.

Selain itu, asam amino juga berperan penting dalam meningkatkan berat telur. Lisin dan metionin mampu meningkatkan produksi albumin sehingga berat telur dapat meningkat.

Mineral, vitamin, asam amino memang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, namun ketersediaannya penting untuk diperhatikan. Oleh karena itu, penambahan premiks pada pakan konsentrat dan pakan jadi tetap direkomendasikan sehingga produksi telur lebih optimal. Contoh premiks untuk pakan konsentrat atau pakan jadi seperti Mix Plus LLK3A, Mix Plus LLK3B, dan Mix Plus LLK13A.

  • Mengoptimalkan kualitas kerabang telur

Nutrisi terbesar penyusun kerabang telur adalah mineral (abu), baik mineral makro (kalsium, fosfor) dan mineral mikro (Fe, Cu, Mn, Zn). Umumnya mineral makro berperan utama dalam proses pembentukan kerabang telur. Sehingga dibutuhkan suplai kalsium dan fosfor yang berasal dari bahan baku sumber mineral seperti tepung atau grit batu, DCP, MCP dan atau premiks. Sedangkan mineral mikro berperan penting dalam proses pewarnaan dan kerapatan kerabang telur biasanya berasal dari premiks. Ketika ketersediaan yang tidak cukup (defisiensi) dapat menyebabkan warna kerabang pucat dan tidak homogen.

Endomix merupakan kombinasi mineral mikro (trace minerals) menjadi pilihan yang tepat untuk mengoptimalkan kualitas kerabang telur. Beberapa unsur mikronutrien seperti Fe, Cu, Mn, dan Zn berfungsi sebagai kelat pembawa pada struktur molekul protoporfirin IX (Solomon, 1987), sehingga ketika suplai mikro mineral tercukupi proses pewarnaan kerabang optimal.

Kunci keberhasilan penggunaan premiks dalam pakan yaitu dosis tepat sesuai kebutuhan ternak dan tercampur secara homogen. Dalam perhitungan kebutuhan premiks, data yang diperlukan antara lain :

1. Populasi ternak

2. Rataan konsumsi harian (g/ekor/hari)

3. Lama penggunaan premiks

4. Dosis premiks

Rumus yang dapat digunakan dalam perhitungan kebutuhan premiks :

Berikut contoh perhitungan kebutuhan premiks :

1.Hitung kebutuhan konsumsi pakan

2.Hitung dosis premiks berdasarkan kebutuhan pakan. Contoh premiks yang digunakan : Mix Plus LLK13A (Dosis 5 kg/ton pakan)

Upaya untuk mengoptimalkan kuantitas dan kualitas telur dapat mempertimbangkan pemilihan premiks yang tepat, sesuai kebutuhan ternak dan tercampur secara homogen. Sukses selalu.

Pentingnya Premiks Lengkap untuk Kuantitas dan Kualitas Telur
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin