
Penyakit Kurap atau Favus (Avian ringworm) adalah infeksi jamur pada kulit yang disebabkan oleh sekelompok jamur zoofilik yang disebut dermatofit. Microsporum sp. termasuk M. gallinae dan M. gypseum adalah spesies yang paling umum diisolasi dan menjadi penyebab dari kasus Favus pada ayam. Selain itu spesies lain dari Trichophyton sp. Seperti T. simii dan T. megninii juga sering dilaporkan menjadi penyebab kejadian kasus Favus pada ayam. Meskipun penyakit ini tidak dianggap sebagai penyakit yang sangat penting pada ayam, namun dapat menjadi masalah pada beberapa farm karena dapat mengganggu kesehatan dan produktivitas ayam. Penyakit ini erat kejadiannya dengan kondisi kandang yang sistem pemeliharaannya kurang baik serta kondisi kandang yang lembab. Namun sangat jarang ditemukan kasus Kurap atau Favus yang terjadi pada kandang dengan sistem pemeliharaan yang baik dan intensif.

Microsporum gallinae yang diisolasi pada media selektif seperti media SDA (Sabaroud Dextrose Agar) dan media PDA (Potato Dextrose Agar) selama kurang lebih 21-28 hari pada suhu 25°C menunjukkan warna abu-abu dan merah muda yang menyebar di media PDA. Sedangkan Microsporum gallinae yang diisolasi pada media SDA menunjukkan warna putih kapas yang menyebar pada media (Murata et al, 2013).

Kejadian kasus Kurap atau Favus sering berkaitan dengan kondisi kebersihan kandang yang kurang baik serta kelembaban yang tinggi. Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Tim Technical Education & Consultation Medion, dari tahun 2023 hingga Mei 2025 menunjukkan bahwa kejadian kasus infeksi akibat Fungal (jamur) termasuk di dalamnya kasus Kurap atau Favus pada ayam mengalami peningkatan (Grafik 1). Kejadian kasus Fungal (jamur) pada tahun 2023 sebesar 2%, tahun berikutnya 2,8% dan hingga Mei 2025 sedikit meningkat menjadi 3%. Hal ini tentu menjadi kewaspadaan akan pentingnya menjaga kebersihan kandang dan mengupayakan kondisi ayam tetap nyaman berada di kandang.
Tanda Klinis Penyakit Kurap/Favus pada Ayam
Penyakit Kurap atau Favus ditularkan ke ayam melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan kulit, hewan, serangga, personil kandang, tanah, peralatan kandang, dll. yang telah membawa agen infeksi. Penyakit ini muncul melalui invasi hifa jamur pada bagian superfisial dari lapisan kulit (stratum corneum). Lesi pertama kali berkembang pada bagian jengger dan pial, kemudian dapat menyebar hingga menghasilkan bintik-bintik putih dan tampak seperti ditaburi tepung atau bedak. Saat penyakit menyebar ke bagian tertentu, bintik-bintik putih mulai mengelupas dan tampak seperti kerak keriput di bagian tersebut. Hiperplasia dan hiperkeratosis yang dihasilkan biasanya terdapat pada lapisan superfisial kulit sehingga respon peradangannya minimal (Baron dan Doneley, 2014).


Meskipun ayam dapat kembali pulih dari kasus ini, namun jamur dapat menyebar ke daerah kulit yang berbulu. Ketika ini terjadi, bulu-bulu akan rontok pada beberapa bagian dan kulit yang menebal dan berkerak terbentuk di sekitar folikel bulu. Menurut Bradley et al (1998), munculnya plak putih pada jengger, pial, wajah, dan/atau cuping telinga serta diikuti adanya kerontokan bulu yang berlanjut hingga ke leher ayam sering disebabkan oleh infeksi Microsporum gallinae

Pencegahan Penyakit Kurap/Favus pada Ayam
Upaya pencegahan penyakit dalam industri peternakan ayam merupakan suatu keharusan. Karena bagaimanapun baiknya manajemen pemeliharaan, kalau ayamnya sakit maka keuntungan yang sudah di depan mata akan menghilang. Pencegahan penyakit akan lebih mudah, murah dan baik dibandingkan dengan pengobatan, karena ayam yang sudah terserang penyakit produksinya tidak akan sama dengan ayam yang sehat. Walaupun sakitnya sudah dapat disembuhkan, tetapi untuk kembali ke produksi normal terkadang sulit tercapai.
Pengendalian kasus Kurap atau Favus melalui penerapan biosecurity yang ketat, manajemen pemeliharaan yang baik dan pemberian suportif, antara lain :
- Maksimalkan penerapan 3 zona biosecurity dengan membatasi lalu lintas orang/kendaraan yang keluar masuk peternakan.
- Rutin melakukan pembersihan, sanitasi kandang dan peralatannya dengan desinfektan seperti Antisep/Neo Antisep.
- Pada saat kosong kandang, pembersihan harus dilakukan menyeluruh ke setiap bagian kandang. Sela-sela kandang, dan bagian bawah dari kandang panggung juga tidak boleh lepas dari pembersihan. Setelah semua peralatan dikeluarkan, kandang dibersihkan dengan detergen dan disikat, kemudian disemprot air bertekanan tinggi. Lakukan pengapuran pada seluruh bagian dalam kandang seperti lantai dan tiang-tiang serta bagian luar kandang.
- Menciptakan suasana nyaman bagi ayam, diantaranya seperti jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu padat, ventilasi kandang cukup dan jika memungkinkan bisa dilakukan sistem “all in all out” dan penerapan istirahat kandang minimal 2 minggu sejak keadaan kandang sudah bersih dan terdesinfeksi.
Penanganan Saat Terjadi Kasus Kurap/Favus
Kejadian penyakit Kurap atau Favus biasanya hanya mempengaruhi individu dalam suatu populasi dan menyebar sangat lambat melalui kontak fisik. Kontaminasi kandang dapat terjadi, sehingga desinfeksi kandang dan isolasi individu yang terinfeksi merupakan tindakan pengendalian yang penting. Menurut penelitian Bohm dan Sasu (1973), menunjukkan bahwa infeksi penyakit ini cenderung dapat sembuh secara spontan setelah 10 minggu. Sedangkan untuk menangani kasus Kurap atau Favus supaya cepat teratasi maka dapat diberikan Mycoraid yang mengandung miconazole dan/atau menggunakan Antisep/Neo Antisep yang mengandung iodin dengan aplikasi secara topikal ke bagian kulit yang terinfeksi. Pemberian suportif dengan Imustim atau Fortevit juga dapat membantu mempercepat proses kesembuhan penyakit.

Penyakit Kurap atau Favus masih ditemukan di Indonesia khususnya pada peternakan ayam layer. Hal ini tentunya dapat memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan kandang, melakukan sanitasi dan desinfeksi dan mengupayakan kondisi yang nyaman bagi ayam. Meskipun sejumlah pengobatan yang efektif telah dilaporkan, pada kasus yang masih ringan biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan. Akan tetapi saat terjadi kasus maka sebaiknya individu yang terinfeksi segera diisolasi dari kawanan ternak lainnya untuk mencegah penyebaran penyakit. Sedangkan untuk kasus Kurap atau Favus yang sudah parah, maka tingkat kesembuhannya sangat sulit. Sehingga dalam industri peternakan ayam, pencegahan penyakit menjadi faktor utama dan pertama yang harus dilakukan untuk menekan kerugian lebih lanjut.