Daftar Isi

Berdasarkan data dari BMKG di bulan Mei 2025, beberapa wilayah di Indonesia mengalami cuaca panas yang ekstrem dan potensi hujan sedang-lebat. Kondisi suhu panas di wilayah Indonesia dengan nilai di atas 36oC tercatat pada beberapa wilayah seperti di Deli Serdang (Sumatera Utara) sebesar 37,1oC. Hujan dengan intensitas sedang-lebat juga terjadi di beberapa wilayah seperti di Kerinci (Jambi) sebesar 83,8 mm/hari dengan suhu terendah tercatat 17oC. Dari data tersebut, tentu menjadi tantangan bagi peternak ayam khususnya broiler dan layer karena sangat sensitif terhadap perubahan suhu dan lingkungan. Hal ini jika dibiarkan terus menerus akan menyebabkan ayam rentan stres dan dampak akhirnya terjadi penurunan produktivitas.
Kandang closed house dirancang untuk mengatur iklim mikro di dalam kandang (suhu, kelembapan, kecepatan udara) sesuai dengan kondisi nyaman ayam. Kondisi suhu efektif (suhu yang dirasakan ayam) harus diatur sesuai dengan kondisi nyaman ayam. Ayam yang tidak berada dalam zona nyaman akan memengaruhi fungsi fisiologis ayamnya. Ketika ayam dalam kondisi dingin, ayam akan berusaha menghangatkan tubuhnya dengan cara bergerombol, lebih banyak makan untuk menghangkatkan tubuhnya, dan aktivitas menurun. Ketika ayam dalam kondisi terlalu panas ayam akan berusaha melepaskan panas dengan cara panting, lebih banyak minum dibandingkan makan bahkan dalam kondisi panas yang ekstrem dapat menyebabkan kematian mendadak. Oleh karena itu , manajemen di kandang closed house harus diperhatikan agar tepat dalam penerapannya.

Terdapat beberapa faktor penting untuk menghadapi kondisi suhu yang ekstrem. Faktor-faktor tersebut tidak boleh diabaikan dan dapat saling terkait antara satu faktor dengan yang lain. Berikut merupakan faktor penting dalam menghadapi suhu ekstrem kandang closed house:
1. Sistem Ventilasi
Sistem ventilasi merupakan komponen utama pada kandang closed house layer maupun broiler. Sistem ventilasi akan mengatur proses pergantian udara di dalam kandang dengan udara segar dari luar kandang. Pergantian tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, pengeluaran gas beracun, proses pengaturan suhu dan kelembapan, serta menciptakan suhu efketif yang sesuai dengan kondisi nyaman ayam. Berikut merupakan faktor penting dalam sistem ventilasi kandang closed house :
a) Kipas
Pendinginan mekanis dengan menggunakan kecepatan angin dari kipas harus diperhatikan. Kapasitas kipas yang terpasang akan sangat menentukan kecepatan udara (wind speed) yang dihasilkan. Kecepatan angin di periode produksi layer yaitu sekitar 2 – 2,5 m/s sedangkan broiler di 1,5 m/s – 3,2 m/s. Jika kecepatan udara lebih rendah dari target maka potensi ayam kepanasan akan terjadi dan bisa berpengaruh terhadap produktivitas ayam. Oleh sebab itu, harus dipilih kapasitas kipas yang sesuai dengan target kecepatan udara yang diinginkan misalnya kipas Multifan V-Plus 654 inch dengan kapasitas kipas 58.700 m3/h dan dapat diatur putaran kipasnya (variabel fan). Hal ini bisa menjadi solusi untuk kandang yang bersuhu ekstrem dingin maupun panas karena tinggal disesuaikan potensi kipas dengan kebutuhan udara minimum (jika dingin) dan target suhu (jika panas).

Selain dari kapasitas kipas, jumlah unit kipas yang terpasang juga penting untuk diperhitungkan karena akan mempengaruhi total udara dan kecepatan yang dihasilkan. Penentuan jumlah kipas tersebut harus disesuaikan dengan dimensi kandang yang ada. Dimensi kandang dihitung dari luas penampang kandang (cross section area) yaitu ditentukan dari lebar dan tinggi kandang. Jika tidak sesuai antara luas penampang kandang (cross section area) dengan jumlah kipas yang ada dapat dilakukan dengan menambahkan deflektor/spoiler/baffle untuk mempersempit luas penampang kandang agar kecepatan angin di bawah deflektor dapat sesuai dengan kebutuhan ayam. Perhitungan pemasangan spoiler dihitung dari cross section area seharusnya dibagi dengan lebar kandang. Maintenance kipas secara rutin seperti kebersihan shutter, buka/tutup shutter, van belt yang kendor, pulley yang aus harus dicek dan diganti jika sudah rusak agar tidak menganggu kinerja dari kipas yang akan mempengaruhi iklim mikro di dalam kandang.

b) Cooling pad dan sprinkle
Cooling pad merupakan pendinginan yang memanfaatkan efek evaporatif. Pendinginan evaporatif ini dilakukan setelah proses pendinginan dengan mekanis (kecepatan angin). Jika pendinginan Mekanis sudah maksimal maka pendinginan secara evaporatif bisa dilakukan yaitu dengan mengoperasikan cooling pad system. Cooling pad system ini terdiri dari beberapa bagian diantaranya adalah cell pad, rain maker, pompa, dan bak penampung air. Sistem pendinginan ini memanfaatkan cell pad yang dialiri air sehingga udara panas yang masuk ke dalam kandang akan melalui lubang atau celah cell pad yang sudah basah dan akan terjadi penguapan. Dengan terjadinya penguapan air maka panas di udara akan ditangkap oleh permukaan cell pad yang sudah basah dan suhu udara menjadi lebih rendah atau dingin.
Penggunaan cooling pad di kandang dibatasi oleh kelembapan, kecepatan udara, waktu on-off cooling pad karena jika tidak dibatasi, setiap penurunan 1oC suhu akan meningkatkan kelembapan sekitar 4-5%. Efisiensi pendinginan evaporatif ini sangat dipengaruhi oleh kelembapan udara. Ketika kelembapan udara tinggi maka efisiensi penguapan akan rendah. Di keadaan suhu luar yang dingin penggunaan cooling pad tidak berfungsi untuk pendinginan tetapi sebagai filter udara dan menstabilkan tekanan negatif di dalam kandang.

Jika kondisi suhu luar kandang sangat ekstrem panas kinerja cooling pad kurang maksimal dalam menurunkan suhu. Penurunan suhu tidak maksimal karena udara ekstrem panas dan langsung terkena matahari. Salah satu solusi dapat menggunakan kanopi agar udara yang masuk cooling pad dapat turun (teduh). Maintenance cooling pad seperti penyemprotan dengan tekanan rendah dan menggunakan sikat halus juga diperlukan agar tidak ada kotoran yang menghambat udara masuk ataupun mempengaruhi kinerja cooling pad. Kotoran yang menghambat pada cell pad akan membuat efek evaporatif menjadi menurun dan luasan udara masuk menjadi berkurang yang akan berdampak ke iklim mikro di dalam kandang.

Terdapat juga metode pendinginan kandang dengan menggunakan sprinkle. Prinsip kerja dari sprinkle adalah mengalirkan air langsung ke tubuh ayam dengan partikel air yang lembut. Sprinkle digunakan untuk mengurangi efek pendinginan secara evaporatif (karena dapat menambah kelembapan) tetapi tidak bisa menggantikan pendinginan secara evaporatif. Sistem sprinkle harus memperhatikan tekanan air yang rendah, jarak yang sama antar sprinkle, dan dioperasikan oleh controller berdasarkan suhu pengaturannya (set-point). Pengunaan kombinasi antara sprinkle dan cooling pad dapat berdasarkan suhu kandang. Sprinkle dapat digunakan antara pukul 09:00 sampai 05:00. Penyalaan sprinkle dan cooling pad dapat diatur berdasarkan suhu kandang. Pendinginan pertama dengan cara mekanis menggunakan kecepatan angin dari kipas. Jika sudah maksimal, dapat menggunakan sprinkle yang membasahi tubuh ayam secara langsung. Jika kondisi panas sangat ekstrem dapat menggunakan cooling pad untuk mendinginkan kandang dengan efek evaporasi. Contoh pengaturan kombinasi antara sprinkle dan cooling pad dapat dilihat pada grafik 2.

c) Keseimbangan area inlet dan outlet
Area inlet dibuat pada area cooling pad dan digunakan dalam pengaturan luasan area tempat udara masuk berdasarkan jumlah kipas yang on. Ukuran dari bukaan inlet akan mempengaruhi jumlah udara yang masuk karena bukaan inlet ini adalah pintu masuknya udara ke area dalam kandang. Jika area inlet terbuka terlalu lebar maka aliran udara yang masuk dari cooling pad akan jatuh ke bawah/area litter yang menyebabkan litter menjadi cepat lembap dan menggumpal dan sebaliknya jika bukaan inlet terlalu sempit/kecil maka akan berakibat kecepatan udara akan lebih tinggi di daerah tertentu saja dan terjadi peningkatan tekanan negatif di dalam kandang. Penentuan bukaan area inlet ini berpedoman pada jumlah kipas yang on dan target kecepatan udara yang dikehendaki. Luas area inlet harus berpedoman pada jumlah kipas yang on. Hal ini penting karena jika tidak tepat dalam bukaan inlet dengan outlet akan mengakibatkan suhu udara di dalam tidak merata atau bahkan terjadi dead spot (kecepatan angin rendah atau tidak ada).c) Keseimbangan area inlet dan outlet
Contoh perhitungan bukaan area inlet :
Kapasitas kipas : 42.000 m³/jam
Dalam satuan detik : 11,66 m³/detik
Target kecepatan udara di cell pad (type 45°/45°) : 2,0 m/detik.
Total panjang area cooling pad (sisi kanan dan kiri) adalah 30 m.
Maka luasan area inlet adalah :
= Kapasitas kipas/target kecepatan udara
= 42.000 (m³/jam)/2,0 (m/dtk) /3.600 (dtk)
= 11,66 m³/detik / 2,0 m/detik
= 5,83 m²
Bukaan area inlet adalah :
= Luas area inlet /total panjang cooling pad
= 5,83 m²/30 m
= 0,19 m atau 19 cm
d) Pemanas

Kunci untuk memaksimalkan performa ayam adalah dengan menyediakan kondisi lingkungan kandang yang konsisten sesuai dengan kebutuhan ayam. Pemanas harus diperiksa dan diservis sebelum pemanasan dimulai. Saat ayan muda, ayam masih mengembangkan kemampuan untuk mengatur suhu tubuh internal mereka. Pada umur 1-14 hari, pemanas (spot heater ataupun space heater) menjadi sumber panas yang digunakan pada kandang. Pemanas yang efektif perlu memperhatikan jumlah kebutuhan pemanas. Untuk pemanas spot heater seperti Indukan Gas Medion (IGM), pemanas tersebut berkapasitas 750 – 1000 ekor ayam/IGM. Untuk space heater contoh Super Saver 225 dan Do 66 Daou, pemanas tersebut berkapasitas 10.000 ekor/pemanas. Untuk kapasitas kandang yang tidak terlalu kecil dan besar bisa memakai Do45 Daou yang berkapasitas 6.000 ekor/pemanas. Agar panas tidak cepat keluar perlu menggunakan tirai blocking yang ada di dalam kandang.

e) Pengaturan buka tutup tirai blocking
Buka tutup tirai blocking sangat penting dalam kondisi ekstrem panas maupun dingin. Pengaturan bukaan tirai blocking didasarkan pada suhu. Jika kondisi suhu di dalam kandang panas/ekstrem panas biasanya terjadi di malam hari tirai dapat kita turunkan secara bertahap sampai tirai dilepas secara keseluruhan. Biasanya di peternak ada yang menggunakan tirai blocking 1 lapis, 2 lapis, 3 lapis, bahkan 4 lapis. Tirai blocking yang diturunkan mulai dari yang paling belakang (dekat dengan exhaust) kemudian menuju ke depan.Jika kondisi suhu dingin/ekstrem dingin tirai dapat kita tutup secara bertahap sampai menutup dengan menyisakan celah 10-20 cm untuk pergantian udara di dalam kandang.
f) Alarm kondisi darurat
Alarm darurat ini digunakan untuk peringatan jika terjadi masalah yang memerlukan tindakan segera. Kondisi darurat tersebut misalnya kegagalan sistem ventilasi atau kegagalan sistem kelistrikan dalam kandang dan juga peringatan adanya bencana alam (cuaca buruk, banjir, badai, angin, dll) yang dapat menyebabkan kerusakan pada kandang dan membatasi akses ayam untuk mendapatkan makan dan minum. Sistem alarm harus digunakan terus-menerus untuk memantau lingkungan kandang (suhu, ketersediaan listrik).

2. Sistem Air Minum
Ayam dalam kondisi suhu yang ekstrem panas cenderung akan minum lebih banyak daripada makan. Konsumsi air pada saat suhu panas bahkan dapat mencapai 2-3x lipat dari konsumsi pakannya. Untuk itu, kita harus mencukupi kebutuhan konsumsi air minum ayam dengan memperhatikan hal berikut :
• Suhu
Suhu air minum mempengaruhi konsumsi air minum ayam. Suhu ideal air minum untuk ayam berkisar antara 21- 25oC. Lakukan penutupan atap tandon agar terhalang dari sinar matahari langsung. Selubungi tandon dengan alumunium foil agar dapat memantulkan panas dari sinar matahari. Lapisi tandon dengan cat warna putih agar dapat memantulkan panas dengan lebih baik.
• Jalur nipple harus rata
Jalur nipple yang tidak lurus akan memengaruhi tekanan air yang keluar dari nipple. Pada jalur dengan posisi yang lebih tinggi maka akan berakibat tekanan air kecil atau bahkan sampai tidak keluar airnya. Jalur nipple yang lurus akan membuat kesaragaman distribusi air yang merata di sepanjang jalur nipple sehingga kebutuhan konsumsi air minum dapat tercukupi.
• Kebocoran nipple
kebocoran nipple dapat menyebabkan tekanan air di jalur nipple menjadi kecil serta berdampak pada feses/litter menjadi basah. Beberapa penyebab bocornya jalur nipple adalah karena tinggi jalur nipple tidak rata ataupun karena tekanan air terlalu besar.

Dari segi kualitas, di kondisi musim hujan dengan suhu yang ekstrem dingin cenderung memengaruhi kualitas air minum. Saat hujan turun, air mengalir di permukaan tanah dan membawa berbagai macam kontaminan seperti bakteri E. Coli yang dapat menyebabkan ayam menjadi sakit dan produktivitas berkurang. Kualitas air baik secara fisik, kimia, dan bakteriologi wajib kita lakukan cek rutin di Laboratorium Medion. Untuk membuat kualitas air menjadi lebih baik dapat menggunakan WTP (Water Treatment Plant). WTP merupakan yang tepat untuk pengolahan limbah air menjadi air yang layak dikonsumsi oleh ayam. WTP secara sedehana yaitu air akan melalui beberapa proses pengolahan yaitu penyaringan, pengadukan, penghilangan zat berbahaya, pengendapan, dan desinfeksi.
3. Sistem Manure/Litter
Di musim kemarau feses dapat kering dengan cepat dari kelembapan feses 75% menjadi 20 – 30% selama 3 sampai 4 hari dengan kecepatan angin yang cukup di dalam kandang. Untuk musim penghujan yang relatif lebih dingin dan kecepatan anginnya rendah kelembapan fesesnya masih 60 – 65% sesudah 3 sampai 4 hari di kandang layer closed house. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah frekuensi pembersihan manure/fesesnya. Bila feses sudah menggunakan sistem otomatis seperti manure belt dan scrapper feses dapat dibersihkan 1 hari sekali. Jika masih menggunakan sistem manure manual dapat dibersihkan 2-3 minggu sekali/ketika sudah mulai tercium bau amonia.
Untuk broiler, Litter yang bagus adalah litter yang tidak berbahaya, mampu menyerap air dengan baik, dan mudah didapat. Kondisi litter di kandang harus selalu di pantau/dicek secara rutin. Saat mengecek kandang, rasakan kondisi litter dengan cara berjalan tanpa alas kaki atau dapat menggengam litter tersebut. Litter jika digenggam tidak kembali ke kondisi semula menandakan litter tersebut kelembapannya sudah tinggi dan menggumpal. Litter yang sudah tidak layak pakai seperti basah dan menggumpal maka bisa dilakukan perlakuan pada litter seperti bolak-balik sekam ataupun diganti dengan litter yang baru.
4. Pengaturan Kepadatan Ayam
Pengaturan kepadatan ayam saat suhu ekstrem baik panas maupun dingin sangat penting untuk menjaga kenyamanan, kesehatan, dan produktivitas ayam. Suhu ekstrem dapat memperburuk stres, menurunkan imunitas, dan meningkatkan kematian jika tidak diimbangi dengan manajemen kepadatan yang tepat. Kepadatan kandang harus diatur sehingga kebutuhan oksigen setiap ekor ayam dapat terpenuhi, misalnya 18 – 20 kg/m² untuk daerah panas dan 20 – 28 kg/m² untuk daerah dingin. Kepadatan yang tinggi akan menyebabkan kompetisi dalam pengambilan oksigen dari udara dan dapat meningkatkan kanibalisme dalam suatu populasi. Jika kandang sudah padat, dapat dilakukan pelebaran sesuai dengan standar kepadatannya atau pengurangan kepadatan dengan penjarangan. Pada suhu dingin yang ekstrem kepadatan dapat lebih tinggi dengan tujuan agar mudah mencapai suhu yang nyaman. Berikut merupakan standar kepadatan layer dan broiler berdasarkan umur pemeliharaan.

Pada suhu yang ekstrem baik panas atau dingin, penting untuk selalu memperhatikan manajemen kandang closed house seperti manajemen ventilasi, air minum, manure/litter, dan kepadatan ayam. Dengan penerapan yang tepat, kenyamanan ayam dapat terjaga, produktivitas tetap optimal, dan risiko penyakit dapat diminimalkan.