Bapak Mulyawan

Indramayu – Jawa Barat

Ayam saya produksi telurnya menurun sejak terserang korisa. Setelah diobati dengan antibiotik, ayam sembuh. Tapi kemudian muncul masalah di mana selama 2 minggu beberapa ekor ayam berhenti berproduksi telur. Bahkan pada ayam yang tetap berproduksi, produksi telurnya turun hingga 40% dan ayam menjadi mudah terkena pilek. Apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

Jawab:

Terima kasih Pak Mulyawan, atas pertanyaannya. Infeksi korisa pada ayam petelur memang bisa menyebabkan penurunan produksi telur hingga 40%. Melihat kondisi tersebut maka kemungkinan untuk kesembuhan kecil. Oleh karena itu untuk sementara, beberapa tindakan yang bisa Bapak lakukan antara lain:

  1. Isolasi/seleksi

    Segera lakukan pemisahan/isolasi terhadap ayam yang sudah terlihat parah untuk meminimalisir penularan, terutama dari lendir yang dikeluarkan oleh ayam sakit.

  2. Prinsip pengobatan tepat

    Tetap berikan antibotik pada ayam. Jika serangan korisa sudah menyebabkan ayam mengalami kebengkakan muka yang parah dan nafsu makan turun, berikan antibiotik injeksi seperti Gentamin, Medoxy-LA, atau Vet Strep. Hal ini karena ayam dengan muka bengkak, konsumsi air minumnya menurun drastis sehingga pemberian obat melalui air minum menjadi kurang optimal. Sedangkan jika kasus korisa sudah berkomplikasi dengan Colibacillosis (ditandai dengan mata bengkak berisi perkejuan), maka sebaiknya ayam diafkir saja.

    Ayam dengan tingkat keparahan ringan sampai sedang (ayam masih bisa makan dan minum), perlu diobati antibiotik yang memiliki daya serap lebih tinggi ke jaringan, seperti Amoxitin, Proxan-S, Doctril, atau Neo Meditril.

  3. Terapi supportif

    Berikan multivitamin seperti Injeksi Vitamin B Kompleks atau Fortevit untuk memperbaiki membran sinus hidung yang mengalami peradangan, membantu meningkatkan kondisi tubuh dan merangsang nafsu makan ayam. Ketika ayam terserang korisa, nafsu makannya ikut menurun sehingga produksi telur terganggu akibat kebutuhan nutrisi untuk berproduksi telur tidak terpenuhi.

4. Desinfeksi dan sanitasi

Untuk mencegah penularan yang lebih luas, lakukan sanitasi air minum dan semprot kandang setiap hari dengan desinfektan golongan QUATS (Medisep/Zaldes) agar populasi agen penyebab korisa berkurang. Perlu diketahui bahwa kontaminasi air, pakan, kandang, dan peralatan oleh leleran cairan hidung ayam penderita korisa sangat potensial menjadi sumber penular penyakit.

5. Perbaikan manajemen pemeliharaan

Periksa kembali kelancaran sirkulasi udara dan pengaturan buka tutup tirai lebih rutin dilakukan. Tambahkan blower atau kipas angin saat kandang terasa pengap. Kurangi kadar amonia di dalam kandang menggunakan Ammotrol yang bisa diberikan dengan 2 aplikasi, yaitu disemprotkan langsung pada feses dan diberikan melaui air minum atau kombinasi keduanya sekaligus jika kadar amonia sangat tinggi.

Seperti kita ketahui bahwa lokasi predileksi bakteri Avibacterium paragallinarum (penyebab korisa) berada di sinus infraorbitalis yang miskin pembuluh darah sehingga tidak bisa dibasmi secara tuntas hanya dengan pemberian obat. Dan suatu saat, jika pengobatan dihentikan dan stamina tubuh ayam sedang menurun, maka outbreak korisa bisa saja terulang (ayam bersifat carrier).

Dengan alasan tersebut, maka pelaksanaan vaksinasi korisa akan mampu meminimalisir hal ini, di mana dengan vaksinasi akan terbentuk antibodi korisa di dalam tubuh ayam. Selain itu, serangan korisa akan lebih mudah disembuhkan jika sebelumnya ayam telah divaksin. Lakukan vaksinasi dengan Medivac Coryza B/Medivac Coryza T Suspension pada ayam petelur umur 6-8 minggu dan diulangi pada umur 16-18 minggu. Jika di peternakan sangat rawan terjadi korisa, maka vaksinasi ulangan dapat dilakukan 5-6 minggu setelah vaksinasi pertama. Penentuan jadwal vaksinasi juga bisa ditentukan berdasarkan sejarah kasus serangan pada pemeliharaan sebelumnya yaitu paling lambat 3-4 minggu sebelum umur serangan.

Selain dengan vaksinasi, program pencegahan korisa juga harus didukung oleh manajemen pemeliharaan dan penerapan biosekuriti yang ketat diantaranya sebagai berikut:

  1. Pemeliharaan sistem all in all out untuk menghindari penularan dari ayam tua ke ayam muda dan memutus siklus hidup bakteri di lokasi peternakan.

  2. Pemberian antibiotik spektrum luas seperti Amoxitin, Proxan-S, atau Neo Meditril pada ± 1 minggu sebelum umur serangan korisa sebagai langkah cleaning program (pencegahan) terutama saat perubahan cuaca.

  3. Untuk kandang yang sebelumnya terserang korisa, terapkan program pencegahan dengan memperketat biosekuriti. Kubur dan bakar bangkai ayam yang mati akibat korisa tidak jauh dari lokasi kandang. Lakukan istirahat kandang minimal 2 minggu setelah pembersihan dan desinfeksi kandang. Lakukan penyemprotan kandang setiap hari, pencucian dan sanitasi tempat pakan dan tempat minum tiap 3-4 hari sekali serta celup kaki pada bak desinfektan sebelum masuk ke kandang dengan desinfektan golongan QUATS seperti Medisep atau Zaldes. Selain itu, desinfeksi air minum dengan Desinsep untuk mencegah penularan bakteri lewat air minum.

  4. Untuk menciptakan udara bersih, lakukan pengaturan buka tutup tirai kandang. Kecukupan udara bersih dapat diciptakan juga dengan mengatur kepadatan kandang.

  5. Pemberian multivitamin secara rutin, misalnya Fortevit atau Vita Stress diperlukan untuk menjaga kondisi ayam tetap optimal.


Info Medion Edisi September 2017

Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

Penurunan Produksi Telur Akibat Korisa
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin