Bapak I Wayan Aman

Email : wynaman@gmail.com

Saya pengguna produk Medion, Egg Stimulant, Strong Egg, Vita Stress, dan lain-lain. Saya berikan vitamin tersebut melalui pipa dengan menggunakan nipple drinker pada farm broiler saya. Mengapa endapan dari sisa vitamin terkadang membuat air menjadi berbau dan terbentuk biofilm? Bagaimana cara mengatasinya?

Jawab:

Terima kasih Pak Wayan, atas pertanyaannya. Biofilm merupakan lapisan semacam lendir dan lumut yang menempel di permukaan tempat minum, tandon/bak penampung, dan pipa air yang menjadi tempat tumbuh dan berkembangnya mikroba patogen seperti bakteri E. coli (penyebab colibacillosis). Jika tidak segera diatasi, tumbuhnya biofilm ini lama kelamaan bisa menyebabkan tersumbatnya aliran air.

Selain mengandung mikroba patogen, biofilm juga tersusun atas bahan-bahan organik yang terlarut dalam air serta slime yang merupakan lapisan lendir. Secara umum pembentukan biofilm di dalam pipa saluran air minum (atau permukaan benda lainnya) bisa dipicu oleh beberapa hal seperti pipa terpapar panas matahari secara terus menerus, adanya sisa penggunaan antibiotik atau vitamin lewat air minum yang tidak dibersihkan, pipa air yang menggantung, dll.

Biofilm berperan sebagai mekanisme pertahanan bagi bakteri patogen dengan cara meningkatkan resistensi terhadap gerusan yang dapat menyapu bersih sel-sel yang tidak menempel, penetrasi atau senyawa seperti antibiotik dan vitamin. Secara kimiawi, biofilm mampu membentengi bakteri dari penetrasi senyawa yang beracun bagi dirinya. Itulah mengapa pembentukan biofilm ini nantinya bisa menyebabkan tindakan pemberian antiseptik pada air minum menjadi tidak optimal. Air jadi berbau juga merupakan dampak adanya pertumbuhan bakteri dalam biofilm.

Dengan mempertimbangkan masalah di atas, sudah seharusnya dilakukan pembersihan biofilm secara berkala. Biofilm sendiri hanya dapat dihilangkan dengan perlakuan fisik seperti dengan pembersihan pipa menggunakan ujung kawat yang diberi kain atau flushing. Flushing merupakan cara yang mudah dan efektif digunakan, yaitu dengan membersihkan pipa saluran air minum menggunakan air bertekanan tinggi (sekitar 1,5 – 3 bar) atau dengan laju penyemprotan air 1 menit setiap 30 meter pipa paralon. Flushing dapat dilakukan secara rutin terutama setelah pemberian antibiotik, vitamin, dan vaksin lewat air minum.

Sebelum dilakukan flushing sebaiknya saluran pipa air dikosongkan dulu sampai tidak ada sisa air. Tindakan flushing akan lebih optimal jika sebelumnya bagian dalam pipa direndam dengan bahan pengangkat biofilm seperti hidrogen peroksida (H2O2) agar biofilm bisa terangkat/terlepas. Untuk membuat larutan H2O2, sebanyak 20-30 ml cairan H2O2 murni dicampur dengan 1 liter air. Larutan H2O2 tersebut kemudian dilarutkan ke dalam bak penampungan/tandon air dan dialirkan hingga ke ujung pipa-pipa yang mengarah ke tempat minum atau nipple drinker. Setelah itu, didiamkan minimal 2-3 jam, baru kemudian dibilas dengan air bertekanan atau di-flushing. Selain H2O2, dapat juga menggunakan bahan lain seperti asam sitrat dengan dosis 3 gram/liter atau asam cuka dengan dosis 8 ml/liter yang didiamkan dahulu selama 1 jam.

Ketika akan dilakukan flushing, sementara saluran pipa air tidak bisa digunakan untuk mengaliri air minum ayam ke nipple drinker. Maka dari itu, agar ayam tidak kehausan, Bapak sebaiknya menyiapkan tempat minum manual di malam hari saat konsumsi minum ayam sedikit, atau metode flushing ini dilakukan saat kosong kandang.


Info Medion Edisi September 2017

Jika Anda akan mengutip artikel ini, harap mencantumkan artikel bersumber dari Info Medion Online (http://info.medion.co.id).

Biofilm pada pipa air
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin