Bapak/Ibu Riska – By email
Saya hendak menanyakan mengenai petunjuk dalam memberikan medikasi berupa antibiotik pada ayam broiler. Saya pernah mendapati info bahwa sebelum dimasukkan ke dalam medicator, obat harus dilarutkan terlebih dahulu di ember dengan menggunakan air. Pertanyaan saya adalah bagaimana cara menentukan kebutuhan air yang diperlukan untuk melarutkan obat di dalam ember sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam medicator untuk disalurkan ke nipple drinker yang ada di kandang closed house? Terima kasih.
Jawab:
Terima kasih Ibu Riska atas pertanyaan yang disampaikan. Peternakan ayam broiler memang erat kaitannya dengan pemberian vitamin secara rutin sebagai suportif untuk performa pertumbuhan juga sebagai langkah pencegahan terhadap suatu penyakit.

Pada antibiotik yang diberikan melalui air minum, kualitas air sebagai media pelarut dari antibiotik tersebut harus memiliki kualitas yang baik. Kualitas air yang buruk dapat menurunkan efektivitas dari antibiotik yang diberikan. Kelarutan suatu sediaan antibiotik juga perlu diperhatikan apabila kita memilih memberikan antibiotik tersebut melalui air minum. Pada antibiotik sediaan cair akan mudah larut sempurna, sedangkan antibiotik sediaan padat yang biasanya berupa serbuk tidak semua dapat larut sempurna. Selain itu, tidak semua antibiotik dapat larut dengan baik dan cocok pada watering system yang menggunakan nipple drinker dan automatic dosing pump/medicator. Oleh karena itu, perlu juga memperhatikan pemilihan sediaan dan produk antibiotik.
Berikut beberapa produk obat dan multivitamin Medion sediaan serbuk dan cair yang memiliki kelarutan yang baik dan aman untuk digunakan pada nipple drinker dan automatic dosing pump.


Saat Ibu ingin memberikan antibiotik atau obat lain melalui air minum maka obat tersebut perlu dicampur terlebih dahulu baik secara manual maupun otomatis dengan menggunakan automatic dosing pump. Pada penggunaan automatic dosing pump, antibiotik atau obat lain ini perlu dilarutkan terlebih dahulu di ember sebelum masuk ke medicator dari automatic dosing pump.
Untuk mengetahui jumlah air yang dibutuhkan dalam melarutkan antibiotik ataupun obat lain perlu diketahui terlebih dahulu populasi ayam yang akan diobati, bobot badan rataan ayam tersebut, feed intake dan dosis dari antibiotik yang akan diberikan. Dosis penggunaan yang tertera biasanya untuk satu hari sehingga perlu dibagi menjadi dua kali pemberian dengan masing masing pemberian harus habis dalam jangka waktu maksimal 6jam. Hal tersebut guna menjaga kadar antibiotik dalam darah tetap di rentang terapeutik dan menjaga efektivitas dari obat tersebut. Karena aplikasi pemberian obat melalui air minum, maka perlu mengetahui konsumsi air total dalam satu hari untuk selanjutnya bisa dihitung konsumsi air dalam 6 jam sebagai target antibiotik atau obat habis.
Jumlah konsumsi air minum dalam satu hari dapat diketahui dari angka yang ditunjukkan pada water meter di sistem instalasi air minum. Apabila instalasi air minum belum dilengkapi dengan water meter maka jumlah konsumsi air minum dapat diasumsikan dua kali (2x) dari feed intake harian ayam. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah setting (skala) automatic dosing pump yang digunakan. Setting pada automatic dosing pump ini digunakan untuk mengetahui target waktu yang diperlukan agar obat dapat habis dikonsumsi ayam sesuai target yang ditentukan.
Apabila setting automatic dosing pump yang digunakan adalah 2% maka dapat mengikuti perhitungan seperti berikut.

Sehingga dibutuhkan air minum dalam ember sebanyak 8,5 liter air untuk melarutkan antibiotik sebanyak 500ml pada 6 jam pertama dan 8,5 liter pada pencampuran 500ml antibiotik pemberian 6 jam berikutnya.

Sehingga dibutuhkan air minum dalam ember sebanyak 8,5 liter air untuk melarutkan antibiotik sebanyak 500gram pada 6 jam pertama dan 8,5 liter pada pencampuran 500gram antibiotik pemberian 6 jam berikutnya (Asumsi 1ml = 1 gram).
Setelah pemberian antibiotik atau obat lain melalui air minum selesai, perlu dilakukan pembersihan pada automatic dosing pump. Pembersihan tersebut dapat dilakukan dengan membuka penutup bagian atas dan membilasnya dengan air mengalir. Selanjutnya dapat dilakukan flushing pada saluran instalasi air minum (nipple line). Hal tersebut perlu dilakukan agar tidak ada sisa antibiotik atau obat lain yang menempel dan akan menyumbat pada penggunaan atau pelarutan obat selanjutnya.