Kenali Tantangan Stres pada Sapi Potong dan Pencegahannya

Daftar isi

Kejadian stres pada dialami sapi potong atau sapi pedaging merupakan salah satu faktor krusial yang sering luput dari perhatian peternak dalam pemeliharaan. Meskipun tidak terlihat secara langsung, stres memiliki dampak besar terhadap performa pertumbuhan berat badan, kesehatan, hingga kualitas daging yang dihasilkan. Berbagai faktor kondisi dan perlakukan dapat menjadi pemicu stres pada sapi seperti perubahan lingkungan kandang, cuaca ekstrem, kepadatan populasi, paska transportasi jarak jauh, hingga paska perlakuan vaksinasi. Beberapa faktor ini memicu respons fisiologis dan perilaku yang memengaruhi kesehatan, produktivitas, serta kesejahteraan sapi. Oleh karena itu, memahami mekanisme stres, dampaknya dan strategi pencegahannya merupakan hal penting dalam upaya menjaga kesejahteraan ternak dan meningkatkan produktivitas ternak sapi potong secara berkelanjutan.

Respon Stres pada Sapi dan Dampaknya

Stres merupakan respon biologis dari tubuh saat ternak merasakan adanya perubahan atau tekanan (stressor) yang mengganggu keseimbangan fisiologis tubuh ternak. Ternak yang mengalami stres akan terjadi perubahan hormonal pada tubuhnya yang ditandai dengan meningkatnya hormon kortisol (hormon stres). Perubahan tekanan ini memicu hormon tersebut menstimulasi beberapa respon tubuh seperti meningkatnya frekuensi detak jantung, frekuensi napas atau suhu tubuh dan peningkatan kadar energi tubuh lebih cepat. Ternak yang stres juga dapat terlihat ketika adanya perubahan perilaku seperti menjadi lebih agresif, perubahan pola makan atau cenderung menjauh dari kawanannya. Respon tersebut dapat mengganggu keseimbangan metabolisme dan menurunkan efisiensi pakan sehingga berdampak pada penurunan bobot badan harian dan kualitas karkas.

HB2
Sapi terengah-engah dan meningkatnya frekuensi pernapasan saat mengalami stres panas

Beberapa dampak negatif akibat stres yang terjadi pada ternak sapi sebagai berikut :

  • Pada tahap sapi mengalami stres yang bertahan lama, kadar kortisol yang tinggi mengakibatkan metabolisme energi ternak bekerja ekstra. Efek sampingnya terjadi penurunan nafsu makan dan efisiensi penggunaan pakan yang diikuti penurunan produktivitas dengan bobot badan yang menurun. Pada sapi perah terjadi performa reproduksi menurun seperti siklus estrus tidak teratur, angka kebuntingan yang rendah, dan meningkatnya risiko abortus.
  • Daya tahan tubuh menurun sehingga lebih rentan terhadap serangan penyakit. Apabila stres berlangsung terus-menerus dan tubuh tidak mampu beradaptasi, sapi akan masuk dalam fase kelelahan sehingga cadangan energi dan mekanisme pertahanan tubuh melemah. Sistem kekebalan tubuh menurun drastis dan sapi mudah terserang infeksi penyakit.
  • Stres kronis juga memengaruhi kualitas daging yang dihasilkan melalui peningkatan glikogenolisis dan penurunan cadangan glikogen otot. Glikogen merupakan bahan energi untuk aktivitas otot pada hewan. Pada hewan yang sehat, umumnya memiliki kadar glikogen yang tinggi. Setelah hewan disembelih, glikogen akan diubah menjadi asam laktat. Asam laktat ini yang memberikan rasa lembut dan gurih pada daging. Hewan yang mengalami stres sebelum penyembelihan, akan memiliki kadar glikogen yang rendah karena pada keadaan stres tubuh membutuhkan banyak energi. Sehingga kadar asam laktat pada daging setelah penyembelihan akan rendah. Hal ini menyebabkan daging menjadi Dark (gelap), Firm (bertekstur keras), Dry (kering) atau biasa disebut daging DFD. Daging ini kurang beraroma, memiliki warna yang tidak disukai konsumen, dan memiliki umur simpan yang lebih pendek karena pH yang lebih tinggi (6,4 hingga 6,8). Daging dengan kondisi seperti ini bisa terjadi karena sebelum dipotong, sapi mengalami stres dalam waktu yang lama (kronis) atau lebih dari 8 jam. Selain itu, sapi yang dipotong dalam keadaan stres akut (jangka pendek) akan menghasilkan daging dengan pH rendah dan mengalami penumpukan asam laktat berlebih sehingga daging menjadi Pale (pucat), Soft (lembek), Exudative (basah) atau biasa disebut daging PSE.

Penyebab Stres pada Sapi

Secara umum, faktor penyebab stres sapi terdiri dari empat, di antaranya:

1. Perubahan lingkungan dan cuaca ekstrem

Perubahan kondisi lingkungan merupakan penyebab stres paling umum pada ternak sapi. Cuaca yang terlalu panas maupun terlalu dingin dapat mengganggu keseimbangan adaptasi tubuh sapi. Kondisi lingkungan di dalam kandang seperti kepadatan kandang yang terlalu tinggi dan ventilasi yang kurang baik juga dapat menyebabkan stres. Kandang yang pengap, lembap, dan minim sirkulasi udara ditambah suhu yang tinggi akan meningkatkan frekuensi pernapasan dan risiko heat stress. Suara bising, kendaraan, atau aktivitas manusia yang mengganggu ketenangan sapi dapat memicu stres akut, terutama pada sapi muda. Di sisi manajemen kandang, kepadatan populasi yang terlalu tinggi membuat ruang gerak sapi terbatas, persaingan pakan dan air minum, serta terjadinya minim sirkulasi udara. Faktor ini sering terabaikan padahal berpengaruh besar terhadap kesejahteraan dan berjalannya aktivitas harian ternak.

2. Faktor nutrisi

Sapi mengalami stres ketika terjadi perubahan pakan mendadak. Stres terhadap perubahan ini sering terjadi pada sapi yang baru datang/dipindahkan ke kandang penggemukan. Sistem pencernaan sapi memerlukan waktu adaptasi terhadap jenis dan komposisi dari formulasi pakan yang baru. Terkadang perubahan pakan mendadak ini juga mengakibatkan gangguan pencernaan seperti kembung (bloat) hingga asidosis rumen. Ketidaksesuaian nutrisi yang diberikan menyebabkan defisiensi energi, protein, mineral atau vitamin yang tentunya membuat sapi mudah lemah dan mudah sakit. Selain dari pakan, kualitas air yang kurang baik atau jumlah yang tidak tercukupi sesuai kebutuhan sapi dapat menghambat proses metabolisme dan memperburuk efek dari stres lingkungan.

3. Transportasi

Transportasi ternak jarak jauh seperti antar pulau atau antar kota sangat sering kita jumpai. Namun, jarak yang terlalu jauh dan perjalanan yang terlalu lama akan menyebabkan stres pada ternak yang berdampak pada penurunan bobot badan dan performa ternak. Saat diangkut menggunakan truk, sapi berdiri berjam-jam dengan kondisi truk yang padat. Kadang kala sapi-sapi tersebut diistirahatkan sebentar untuk makan dan minum, namun tak jarang sapi langsung didistribusikan tanpa jeda istirahat. Tarrant & Grandin (2000) melaporkan bahwa transportasi jarak jauh selama 6 jam bisa menyebabkan penurunan bobot sapi sekitar 2-3% dari bobot badan tubuh. Salah peneliti melaporkan bahwa kegiatan transportasi luar pulau seperti pengangkutan, pemuatan, distribusi dan pembongkaran sapi yang dilakukan selama 12 jam bisa mengakibatkan peningkatan hormon kortisol 2,5 kali serta sapi menunjukkan perilaku gelisah dan konsumsi pakan menurun (Suryadi, et al., 2018).

HB2 2
Dampak transportasi jarak jauh memengaruhi peningkatan hormon kortisol penyebab stres hingga penurunan bobot badan sapi

4. Paska vaksinasi

Vaksinasi pada dasarnya adalah proses menstimulasi sistem kekebalan tubuh agar mengenali lawan infeksi patogen tertentu. Saat vaksinasi dilakukan, tubuh sapi akan mengalami respon reaksi imun lokal maupun sistematik seperti peningkatan suhu tubuh ringan, lesu dan penurunan nafsu makan sementara. Namun sapi yang tidak dalam kondisi fit dan dilakukan vaksinasi akan menunjukkan respon stres vaksinasi yang lebih besar. Dampak stres juga bisa diperparah akibat volume vaksin besar, atau penyuntikan tidak tepat (terlalu dalam atau ke jaringan otot yang salah) atau bisa juga karena beberapa vaksin mengandung adjuvan yang meningkatkan respons imun, tetapi juga bisa memperparah reaksi lokal. Penanganan kasar, suara keras, atau penggunaan alat penahan (restrain) yang berlebihan dapat meningkatkan hormon stres. Sapi yang sedang kekurangan nutrisi, atau stres sebelumnya (bersamaan kegiatan berat seperti pindah kandang atau turun dari kendaraan) akan lebih mudah memperparah efek stres.

Strategi Pengendalian Stres pada Sapi

Karena stres dapat berdampak pada berbagai aspek produktivitas sapi, mengupaya dalam mengurangi efek stres ini sangatlah penting. Apa yang dapat dilakukan untuk meminimalkan stres agar bobot badan harian sapi dan kualitas daging tidak terganggu?

• Manajemen kedatangan sapi

Sebaiknya sapi yang menempuh perjalanan lebih dari 3 jam, diberi kesempatan istirahat makan dan minum di wilayah pertengahan antara tempat asal dan tempat tujuan. Sebelum diberangkatkan sapi sebaiknya diberi vitamin yang dilarutkan dalam air minumnya. Awal persiapan sebelum loading (naik kendaraan) perlu dipastikan sapi dalam kondisi sehat dan dapat dipuasakan terlebih dulu selama 6-12 jam. Saat proses loading, sapi diarahkan masuk ke kendaraan tanpa kekerasan dan jumlahnya tidak melebihi kapasitas. Selain itu, truk pengangkut sapi diusahakan merupakan truk yang memang benar-benar mumpuni untuk transportasi ternak. Selama diperjalanan, hindari kecepatan dan guncangan berlebih supaya tidak mencederai sapi. Lama waktu perjalanan pun perlu diperhatikan supaya tidak terlalu lama serta sirkulasi udara selama perjalanan harus baik. Selanjutnya, handling sapi di dalam truk dilakukan dengan baik khususnya cara penalian sapi, pastikan tali tidak terlalu pendek, karena dapat menyakiti atau melukai sapi, dan juga tidak terlalu panjang, karena berpotensi memperlebar ruang gerak sapi di dalam truk sehingga sapi sulit dikendalikan.

Saat sudah sampai dilokasi tujuan, proses unloading perlu dilakukan dengan tenang/tidak berisik dan tidak kasar. Selain itu proses loading dan unloading perlu dilakukan di tempat yang telah didesain khusus sehingga memudahkan ternak untuk naik atau turun dari kendaraan. Sapi yang sudah sampai perlu ditempatkan di kandang karantina dan diperiksa status kesehatannya. Sediakan pakan dan air minum segar serta berikan Bioselvita dan Transolit sebagai penambah asupan energi.

• Pengendalian lingkungan

Sediakan tempat untuk bernaung/kandang yang teduh sehingga dapat mencegah sinar matahari langsung kontak dengan ternak. Ventilasi kandang pun perlu mencukupi supaya sirkulasi udara berjalan dengan baik. Ciptakan suasana kandang yang lebih dingin dengan pendinginan langsung atau tidak langsung. Pendinginan langsung dilakukan dengan bantuan foggers, mist drop atau sprinkler yang menyemprotkan air ke lingkungan atau langsung ke tubuh sapi. Pendinginan tidak langsung bekerja dengan cara mendinginkan iklim mikro di dalam kandang. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kipas. Kipas dapat membantu untuk mendistribusikan angin di didalam kandang lebih merata dan mengeluarkan udara panas dari dalam kandang.

• Perlakuan vaksinasi

Pastikan sapi dalam kondisi sehat, tidak demam, dan cukup makan/minum. Hindari vaksinasi bersamaan dengan transportasi, pemotongan tanduk, atau pindah kandang. Gunakan jarum steril dan tajam, serta kondisi vaksin masih tersegel, tidak rusak dan bersuhu sesuai (2–8°C). Lakukan dengan handling lembut dan minim suara keras. Gunakan teknik penyuntikan sesuai anjuran (subkutan atau intramuskular). Amati sapi 24 jam pertama untuk mendeteksi reaksi berlebih. Beri air minum cukup, pakan dengan nutrisi lengkap dan berkualitas, serta suplementasi vitamin C atau E untuk membantu pemulihan.

HB3
Cukupi kebutuhan air minum sapi saat adaptasi lingkungan dan cuaca, paska transportasi serta paska vaksinasi

• Nutrisi

Berikan pakan dengan meningkatkan kepadatan nutrisinya. Peningkatan kepadatan nutrisi pakan ternak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi meskipun nafsu makannya menurun. Pakan harus menyesuaikan kebutuhan ternak yang mencakup energi, protein, vitamin dan mineral. Sedangkan air minum yang bersih dan segar harus selalu tersedia. Reformulasi ransum pun dapat dilakukan juga dengan memberikan tambahan minyak pada pakan. Minyak berperan sebagai sumber energi ketika ternak membutuhkan energi ekstra sebagai pengganti energi saat terjadi pelepasan panas tubuh. Rekomendasi penambahan minyak dapat dilakukan maksimal 3-5%. Apabila ada pergantian pakan maka harus dilakukan secara bertahap untuk mencegah sapi stres dan mengalami gangguan pencernaan. Pastikan kualitas fisik pakan sapi, terutama konsentrat, masih bagus dan segar. Jika perlu lakukan pembolak-balikkan pakan konsentrat sesering mungkin agar sapi tertarik untuk makan. Tambahkan premiks Mix Plus Cattle Pro ke dalam konsentrat atau pakan sapi untuk membantu meningkatkan konsumsi serta menyediakan kebutuhan nutrisi mikro bagi sapi.

• Suplementasi

Terapkan program kesehatan yang baik mulai dari pemberian vitamin (Vita B Plex Bolus Extra Flavor/ADE Plex Inj) dan obat cacing (Wormzol-B/Wormzol Suspensi) secara rutin 3-4 bulan sekali. Hal ini diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh ternak tetap baik terhadap serangan agen penyakit. Beberapa vitamin (vitamin A, C, E) dapat berperan sebagai antioksidan sehingga mampu mengatasi stres oksidatif yang terjadi ketika heat stress. Sedangkan suplemen mineral (natrium, kalium) berperan penting dalam menyeimbangkan kembali elektrolit dalam tubuh supaya aktivitas fisiologis dan metabolisme berjalan dengan baik. Asam amino (lisin, karnitin) dapat berfungsi sebagai sumber energi serta meningkatkan produktivitas dan daya tahan tubuh. Transolit sebagai suplemen yang mengandung vitamin, mineral dan asam amino dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi ternak ketika mengalami stres. Transolit dapat diberikan untuk mencegah atau mengatasi stres pada ternak dan juga menjaga produktivitas ternak tetap terjaga. Selain saat kondisi heat stress, Transolit dapat diberikan juga ketika risiko ternak menghalami stres cukup tinggi seperti pasca vaksinasi atau proses transportasi. Pemberian Transolit dapat dilakukan dengan mencampurnya pada pakan atau pun air minum ternak. Transolit dapat ditambahkan juga pada air minum ternak selama kondisi stres dan meningkatnya konsumsi minum sapi.

Stres pada ternak merupakan kondisi kompleks yang melibatkan interaksi antara faktor lingkungan, nutrisi, hingga handling ternak. Pada akhirnya usaha penggemukan sapi bukan hanya tentang menjaga performa dan keseimbangan nutrisi, namun juga perlu memperhatikan kesejahteraan ternak. Ternak yang sehat dan merasa nyaman akan memberikan hasil produksi yang lebih maksimal. Semoga bermanfaat.

Topik Terkait

Bagikan Artikel:
Berlangganan sekarang

Update informasi terkini seputar peternakan dan hewan kesayangan.