Salah satu tantangan industri peternakan yaitu perubahan iklim yang dapat meningkatkan suhu dan kelembaban sekitar. Ternak yang terpapar suhu dan kelembaban yang tinggi dapat menurunkan kemampuan untuk menghilangkan panas yang diperoleh dari lingkungan dan dari metabolisme tubuh. Hal ini rentan menyebabkan heat stress. Heat stress adalah kondisi saat ayam tidak mampu untuk menjaga keseimbangan antara panas yang dihasilkan dan yang dikeluarkan oleh tubuh. Hal tersebut dapat terjadi akibat cuaca dan kondisi kandang yang kurang nyaman bagi ayam seperti suhu dan kelembapan yang tinggi serta kecepatan angin yang rendah. Perlu diketahui bahwa zona nyaman (comfort zone) bagi ayam berada pada kisaran suhu 25-28 °C dengan kelembapan 60-70% serta dengan kecepatan angin untuk ayam petelur 2-2.5 m/s. Pada suhu 33°C selama beberapa jam bahkan bisa menyebabkan kematian pada unggas.

Pengaruh suhu lingkungan tinggi pada ayam perlu menjadi perhatian karena mengakibatkan kerugian pada peternak. Suhu lingkungan tinggi dapat memberikan dampak negatif terhadap kondisi fisiologis dan produktivitas ayam. Beberapa penelitian melaporkan bahwa heat stress mempengaruhi asupan pakan, berat badan, produksi telur, kesuburan dan daya hidup ayam petelur.
Dampak Heat Stress
Heat stress pada ayam dapat terjadi secara akut dan kronis. Bentuk akut muncul saat terjadi peningkatan suhu secara drastis atau tiba-tiba sedangkan bentuk kronis terjadi jika suhu meningkat secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Dampak ayam yang mengalami heat stress akut atau pun kronis bisa mengganggu kesehatan dan performa produksi bahkan apabila tidak diatasi dapat menyebabkan kematian. Beberapa dampak akibat heat stress antara lain:
Performa Produksi
Heat stress menyebabkan dampak yang serius pada performa produksi ayam. Salah satu penyebab utama terjadinya penurunan performa produksi adalah feed intake yang menurun saat heat stress. Kondisi tersebut mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan keseragaman ayam yang kurang baik. Pada ayam petelur produksi, heat stress dapat menyebabkan penurunan kuntitas dan kualitas telur seperti penurunan berat dan ukuran telur serta penurunan kualitas kerabang.
Mekanisme Hormonal
Heat stress akan menyebabkan sekresi hormon stres dengan mengaktifkan hypothalamic-pituitaty-adrenal axis sehingga hormon kortikosteron meningkat. Hormon kortikosteron berkaitan dengan tingkat pemecahan protein tubuh yang lebih tinggi. Selain itu hormon kolesistokinin pun akan meningkat saat heat stress. Kolesistokinin adalah hormon yang berperan mengatur nafsu makan dan rasa kenyang, sehingga saat hormon ini meningkat akan menyebabkan feed intake ayam menurun. Jika ayam ditempatkan pada suhu lingkungan yang lebih tinggi dari thermoneutral, maka secara langsung terjadi perubahan aktivitas hormonal pada ayam. Peningkatan suhu, juga berpengaruh kepada FSH follicle stimulating hormone (FSH), luteinizinghormone (LH) dan streoid ovarium. FSH dan LH akan mengalami perubahan seiring dengan paparan panas yang disebabkan oleh peningkatan suhu. Hormon FSH berperan dalam pematangan folikel sedangkan LH berperan untuk menginduksi sel telur yang sudah matang.
Kesehatan Usus
Heat stress akan mempengaruhi permeabilitas dan integritas kesehatan usus dengan merubah morfologinya. Kedalaman kripta usus, panjang villi dan penghubung antar epitel usus akan berubah sehingga agen patogen akan lebih mudah melakukan penetrasi. Adanya penetrasi agen patogen tersebut akan menyebabkan infeksi dan peradangan. Selain itu akan terjadi ketidakseimbangan mikroflora akibat respiratory alkalosis saat ayam panting, sehingga penyerapan nutrisi pun terganggu.
Penurunan imunitas
Saat ayam terkena stress beberapa organ imun dan proses di dalamnya mengalami gangguan dalam menangkal berbagai patogen atau radikal yang terdapat dalam tubuh. Produksi radikal bebas pada ayam yang terkena stress cenderung meningkat dan melebihi kapasitas sistem imun dalam menangkalnya. Radikal bebas yang berlebih ini akan menyebabkan beberapa dampak negatif di dalam tubuh dan berujung pada disfunction system terhadap beberapa proses metabolisme dan kekebalan tubuh ayam. Hal ini berkaitan dengan hormon glucocorticoid yang aktif ketika ayam stress. Hormon ini memiliki salah satu peran negatif yaitu menghambat produksi imunoglobulin dalam tubuh, sehingga imunitas menjadi lemah.
Penanganan pada Kondisi Heat Stress
Saat ternak mengalami kondisi heat stress, beberapa upaya yang dapat dilakukan yaitu:
- Air minum harus tersedia dan pastikan tempat minum memiliki aliran air yang cukup. Menambah water space, dengan tujuan untuk memberi kesempatan ayam mengurangi panas dengan mencelupkan paruh lebih dalam. Pastikan bahwa ruang minum yang cukup disediakan dan tempat minum berfungsi dengan baik.
- Memberikan C-Fresh yang mengandung vitamin C yang bertindak sebagai antioksidan. Pemberian C-Fresh akan meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh sehingga dapat terhindar dari stres.
- Lakukan penjarangan ayam untuk mengurangi kepadatan sehingga ayam lebih merasa nyaman, tidak terlalu panas dan dapat dengan leluasa meradiasikan panas dari dalam tubuhnya ke lingkungan.

- Mengoptimalkan ventilasi, karena ventilasi menjadi kunci utama dalam mengatur suhu dan kelembapan, tentunya disesuaikan dengan jenis kandang yang dimiliki (open house atau closed house). Dapat menambahkan kecepatan udara sebatas yang mampu diterima ayam berdasarkan umurnya.
- Pada kandang dengan humidity rendah, dapat dignakan foggers dan misters untuk meningkatkan pendinginan evaporatif di siang hari. Jalankan foggers selama 2 menit setiap 10 menit. Waktu pengoperasian fogger dapat disesuaikan berdasarkan suhu dan kelembapan kandang. Penggunaan alat penyiram atap pada saat suhu sangat tinggi dapat menghilangkan panas dari atap dan mendinginkan bagian dalam rumah.
- Jika kandang berjenis closed house maka pengaturan sistem ventilasi yang tepat sangat menentukan dalam rangka mengurangi dampak heat stress. Heat stress bisa dikurangi dengan penerapan manajemen sirkulasi udara.
- Praktik pengelolaan yang memerlukan penanganan ayam, seperti pemotongan paruh, pemindahan ayam dan vaksinasi sebaiknya tidak dilakukan saat siang hari (saat suhu tinggi).
- Tidak memberikan ransum saat siang hari atau cuaca panas.