Penyusutan Nutrisi pada Bahan Baku Pakan Kadar Air Tinggi

Daftar isi

Apakah anda sering menjumpai bahan baku pakan dengan kadar air yang tinggi? Meskipun terlihat sepele, namun tingginya kadar air pada bahan baku pakan berkorelasi dengan rendahnya nutrisi bahan baku pakan tersebut. Selain itu, tingginya kadar air juga menyimpan resiko bahaya yang mungkin terjadi, salah satunya pertumbuhan jamur.

SUP 1 1
High moisture corn. Beresiko tumbuh jamur.

Kaitan Kadar Air dengan Nutrisi Bahan Baku Pakan

Kadar air merupakan nilai persentase kandungan air yang terdapat dalam suatu bahan, biasanya dinyatakan dengan berat basah (wet basis) atau berat kering (dry basis). Secara teoritis, maksimum kadar air dalam bahan baku pakan yaitu 100%. Standar kadar air bahan baku pakan yang baik untuk penyimpanan yaitu <15% namun dapat berbeda-beda tergantung jenis bahan baku pakan maupun kualitas dari bahan baku pakan itu sendiri. Sebagai contoh, Standar Nasional Indonesia (SNI) kadar air untuk jagung kualitas premium yaitu maksimal 14%.

Kadar air dalam bahan baku pakan di lapangan erat hubungannya dengan berbagai hal, diantaranya :

1. Waktu panen dan musim

Waktu panen yang lebih awal (panen dini) dan musim penghujan biasanya akan menghasilkan bahan pakan dengan kadar air yang lebih tinggi. Sebagai contoh jagung awal panen kadar airnya bisa mencapai 20-40%. Sebaliknya jagung yang kita panen berumur tua, kadar airnya cenderung menurun. Namun biasanya diikuti dengan biji yang lebih rapuh, serta kerusakan beberapa mikronutrien contohnya pigmen Karotenoid alami di jagung.

2. Jenis bahan baku

Bahan baku yang memiliki kandungan gula tinggi (Contoh: polisakarida pati) biasanya cenderung mudah mengalami peningkatan kadar air. Karena pada dasarnya gula merupakan zat yang hidrofilik (menyukai air) sehingga bersifat higroskopis (menyerap kelembapan). Sebaliknya bahan baku berbasis lemak seperti Crude Palm Oil (CPO) yang merupakan zat hidrofobik (menghindari air) memiliki kadar air yang rendah. Standar Nasional Indonesia (SNI) kadar air CPO yaitu 0,5%.

3. Penurunan nutrisi

Kadar air tinggi secara persentil dapat menurunkan nilai nutrisi lain yang terkandung dalam bahan baku pakan seperti protein, karbohidrat, lemak, dll. Hal ini dikarenakan air mengambil porsi dalam 100% kandungan bahan baku pakan.

SUP 2
Pembagian porsi air dan komponen detil bahan kering dalam 100% bahan pakan

Apabila bahan baku pakan tersebut mengandung kadar air tinggi, maka nilai nutrisinya secara proporsional (didefinisikan dalam total bahan kering) akan lebih rendah. Sebaliknya apabila kadar air rendah, maka bahan baku pakan tersebut akan lebih bernutrisi.

4. Lama waktu penyimpanan

Terdapat korelasi negatif antara kadar air dengan lama waktu penyimpanan. Semakin tinggi kadar air maka umur simpan bahan baku tersebut semakin singkat. Hal ini berkaitan dengan sifat air yang dapat merusak struktur molekul fisik dan kimiawi bahan baku pakan. Sebaliknya semakin rendah kadar air, maka umur simpan bahan baku pakan akan lebih lama dan dapat bertahan hingga berbulan-bulan.

5. Harga

Bahan baku pakan dengan kadar air yang lebih rendah biasanya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan baku pakan yang memiliki kadar air tinggi. Dalam pasar barang komoditas seperti jagung, sering kita jumpai di lapangan harga jagung dengan kadar air 17-18% lebih murah jika dibandingkan kadar air 14-15%. Hal ini dikarenakan jagung rendah kadar air dinilai lebih tahan lama dan bernutrisi. Selain itu, bisa jadi karena ada proses ekstra yang dilakukan oleh penjual seperti pengipasan, atau pengovenan sehingga meningkatkan cost.

6. Resiko tumbuh jamur

Selain suhu, kandungan air yang tinggi dalam bahan pakan sangat ideal menjadi tempat bertumbuhnya jamur. Jamur dapat tumbuh dengan cara menyerap nutrisi yang berada di bahan baku pakan. Kondisi yang lembap dan hangat mempercepat terjadinya pertumbuhan jamur tersebut. Sehingga biasanya bahan baku pakan yang sudah terkontaminasi oleh jamur, kualitas nilai nutrisinya sudah banyak berkurang. Jamur dapat menurunkan kandungan energi sebesar 5%, lemak kasar sebesar 37-63% dan protein sebesar 6% terhadap nilai nutrisi awal.

SUP 3

Bahaya lain yang dapat ditimbulkan oleh jamur yaitu adalah produksi mikotoksin. Mikotoksin adalah senyawa metabolit sekunder berbahaya yang sudah dapat diproduksi jamur dalam waktu beberapa jam saja. Salah satu efek berbahaya yang ditimbulkan dari adanya cemaran mikotoksin pada hewan ternak yaitu menekan sistem kekebalan tubuh (immunosuppressive). Keberadaan mikotoksin menjadi gerbang awal bagi bakteri dan virus untuk menginfeksi ternak. Sehingga tidak jarang kejadian mikotoksikosis dibersamai dengan munculnya kejadian penyakit bakterial maupun penyakit viral.

Bagaimana Cara Pencegahan dan Pembasmiannya?

Setelah mengetahui penjelasan singkat mengenai hubungan kadar air di bahan baku pakan dan ancaman nyata dari muncul dan berkembangnya jamur, kita perlu menentukan langkah pengendalian yang tepat. Untuk itu, beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai berikut :

• Memilih supplier bahan baku yang baik

Pemilihan bahan baku diawali dengan memastikan waktu simpan bahan baku tersebut di supplier. Pastikan bahan baku tersebut tidak terlampau lama berada di gudang supplier. Selain itu, peternak juga sebaiknya memiliki beberapa rekanan supplier sehingga dapat menjadi pembanding baik secara harga maupun kualitas.

• Lakukan Quality Control rutin bahan baku

Pastikan setiap kedatangan bahan baku melakukan uji fisik maupun kimiawi. Pengecekan fisik dengan disentuh apakah terasa basah atau bahkan sudah ada perubahan suhu (menjadi panas). Hal ini mengindikasikan kelembapan tinggi dan adanya aktivitas fermentasi yang mana salah satu tanda dari cemaran jamur. Selalu lakukan juga pengecekan fisik standar lainnya. Contoh misalkan di jagung, cek apakah ada pengotor seperti remah tongkol, jagung yang kopong, dll. Untuk menghilangkan cemaran tongkol jagung dapat menggunakan blower sehingga tongkol jagung terpisah dari jagung pipil. Periksa juga aroma serta warna biji, apakah sudah tengik atau ada yang sudah menghitam karena jamur atau serangga.

Lakukan juga pemeriksaan kimiawi, minimal pengujian air terlebih dahulu menggunakan Grain Moisture Analyzer yang praktis dan portable. Apabila ditemukan kadar air >14%, maka disarankan melakukan pengujian lanjutan nutrisi lainnya, terutama bagi peternak self mixing dalam menentukan formulasi pakan yang tepat. Pengujian dapat dilakukan di Laboratorium Medion terdekat.

• Lakukan treatment pengeringan

Treatment yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar air bahan baku pakan yaitu dengan pengipasan maupun pengeringan. Pengeringan dapat dengan kering jemur ataupun menggunakan oven pengering (cth.: Rotary dryer). Pastikan bahan baku pakan yang dilakukan pengipasan ataupun pengeringan jemur matahari terpapar merata, tidak saling bertumpuk untuk menghindari bahan baku pakan yang basah dan malah menimbulkan masalah baru.

• Gunakan anti jamur dan antimikotoksin

Penggunaan anti jamur pada bahan baku pakan yang akan disimpan dalam waktu lama merupakan hal yang wajib dilakukan oleh peternak. Jamur sendiri tidak dapat bertahan hidup di suasana asam/pH rendah. Sehingga disarankan menggunakan anti jamur yang dapat menurunkan pH. Contohnya Fungitox yang merupakan produk unggulan Medion dalam menekan pertumbuhan jamur (mold inhibitor). Fungitox mengandung organic acid pilihan yang bersifat asam, mampu menghambat laju pertumbuhan jamur di pakan. Selain itu, Fungitox juga dilengkapi dengan toxin binder untuk mengikat mikotoksin yang sudah dihasilkan oleh jamur. Pemberian Fungitox dengan dosis 0,14 – 2,5 kg/ton pakan sudah mampu mengatasi kekhawatiran akan tumbuhnya jamur serta munculnya mikotoksin dalam bahan pakan yang disimpan.

SUP 4
Fungitox, obat untuk menghambat pertumbuhan jamur penghasil mikotoksin dan mengikat mikotoksin yang ada di pakan

Selain itu, kita juga perlu melakukan pengendalian lainnya di internal kandang untuk meminimalkan timbulnya kejadian yang tidak diinginkan, antara lain dengan:

  • Memisahkan bahan baku pakan yang sudah terlanjur berjamur. Jika pakan yang berjamur jumlah sedikit dan ingin tetap digunakan maka dapat dicampurkan dengan pakan yang masih baik, biasanya di lapangan menggunakan rasio 1 : 9 dan wajib langsung diberikan ke hewan ternak.
  • Tambahkan suplemen seperti MixPlus, Fortevit untuk membackup mikronutrien bahan pakan yang tentu sudah turun dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap serangan penyakit.
  • Terapkan sistem inventory control gudang bahan baku pakan First in-First out (FIFO) dan First expired-First out (FEFO). Bahan baku yang pertama datang dan waktu kadaluarsa dekat, maka wajib digunakan terlebih dahulu.
  • Perhatikan kondisi gudang penyimpanan, ventilasi yang cukup, terhindar dari sinar matahari langsung atau cipratan air hujan. Gunakan palet dalam menyimpan bahan baku pakan atau obat dan beri jarak sekitar 50 cm dari dinding.

Jadi, dengan memahami hubungan kadar air di bahan baku pakan dengan nilai nutrisi dan risiko yang mungkin terjadi, serta melihat langkah-langkah pengendalian di atas, maka langkah terbaik adalah mencegah sejak bahan baku tersebut diperoleh, menurunkan level kadar air di batas aman, serta memberikan antijamur dan antitoksin sebagai jaminan garansi untuk mempertahankan kualitas bahan baku pakan ternak kita. Semoga bermanfaat.

Bagikan Artikel:
Berlangganan sekarang

Update informasi terkini seputar peternakan dan hewan kesayangan.