Salah satu bahan pangan yang diminati oleh masyarakat Indonesia adalah telur ayam, disamping harganya yang terjangkau juga mudah untuk mendapatkannya. Telur memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia, karena kelengkapan kandungan nutrisinya. Namun, di sisi lain telur masih tinggi kadar kolesterol dan rendah kadar asam lemak omega 3. Upaya meningkatkan omega 3 sekaligus menurunkan kolesterol dapat dilakukan dengan melakukan rekayasa di bidang pakan.

Telur Ayam

Telur merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi sehingga digemari banyak orang. Begitu besarnya manfaat telur dalam kehidupan manusia sehingga telur sangat dianjurkan untuk dikonsumsi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, orang yang sedang sakit atau dalam proses penyembuhan, serta usia lanjut.

Telur yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia umumnya berasal dari unggas yang diternakkan. Jenis telur yang banyak dikonsumsi adalah telur ayam, telur puyuh dan telur itik. Telur ayam lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari karena mudah diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. kehidupan sehari-hari karena mudah diolah dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia.

Telur tersusun atas tiga bagian yaitu kerabang telur, putih telur dan kuning telur (Winarno, 2002). Berdasarkan berat telur ayam, maka bagian telur terdiri dari kuning telur sekitar 30-32%, putih telur sekitar 58-60%, dan kerabang telur sekitar 10-12%.

Kandungan protein yang ada dalam telur ayam sangat mirip dengan kandungan pada telur angsa, telur puyuh maupun jenis telur lainnya. Tabel kandungan nutrisi telur ditunjukkan pada Tabel 1.

Apa Itu Telur Ayam Omega 3?

Telur ayam omega 3 mengandung senyawa DHA dan EPA 10 kali lebih tinggi dibanding telur ayam biasa. Telur omega 3 biasa diperjualbelikan dengan label premium. Omega 3 termasuk salah satu zat gizi yang sangat kita butuhkan. Senyawa DHA dan EPA sendiri merupakan zat asam lemak esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan diantaranya :

  • Meningkatkan daya tahan tubuh
  • Berfungsi sebagai antioksidan
  • Mencegah stress
  • Menjaga kesegaran kulit
  • Mencegah stress
  • Menjaga kesegaran kulit
  • Menambah selera makan
  • Membantu perkembangan otak balita
  • Mencegah risiko jantung koroner
  • Mencegah demensia
  • Menjaga kesehatan mata

Meski begitu, tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri dalam jumlah yang cukup sehingga harus dibantu lewat asupan makanan.

Asam lemak omega 3 itu sendiri terdiri dari tiga jenis asam lemak yang memiliki fungsi serta peran berbeda, yaitu:

  • Eicosapentaenoic acid (EPA)

Berfungsi untuk menghasilkan suatu zat kimia bernama eicosanoid. Senyawa ini memainkan peran dalam pemeliharaan daya tahan tubuh. Selain itu, eicosanoid pun mampu mengendalikan peradangan. EPA juga diketahui membantu meringankan gejala depresi.

  • Docosahexaenoic acid (DHA)

Merupakan salah satu komponen utama yang ikut membangun 8% dari berat otak. Tidak heran jika jenis omega 3 satu ini sangat diperlukan untuk tumbuh kembang otak anak. Sedangkan pada lansia, senyawa DHA mampu mencegah penurunan fungsi serta kerusakan otak seperti demensia.

  • Alpha-linolenic acid (ALA)

Jenis omega 3 dengan bentuk yang paling sederhana. Di dalam tubuh, sebagian kecil asam lemak ALA diubah ke bentuk EPA dan DHA. Sementara sebagian besarnya digunakan sebagai sumber energi.

ALA paling banyak terdapat dalam sumber nabati, seperti minyak tumbuhan dan biji-bijian. Sementara DHA dan EPA terdapat pada sumber hewani, seperti ikan salmon, tuna, dan kuning telur.

Secara alamiah, kuning telur memang sudah mengandung AHA dan DHA. Namun, kadarnya tidak begitu tinggi sehingga belum bisa dikategorikan sebagai sumber makanan tinggi omega 3 seperti ikan salmon. Oleh karena itu, produsen telur ayam menyiasati hal tersebut dengan teknologi rekayasa pakan.

Di Indonesia, penemuan teknologi rekayasa pakan untuk memperkaya telur ayam dengan omega 3 pertama kali dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 1995 dan sudah dipatenkan sejak tahun 2009. Selain lewat teknologi rekayasa, ayam-ayamnya juga diberi pakan yang diperkaya suplemen omega 3. Sehingga ayam-ayam itu dapat menghasilkan telur dengan kandungan asam lemak omega 3 yang tinggi.

Telur Biasa vs Telur Omega 3

Banyak yang menyebutkan, bahwa telur ayam omega 3 lebih baik untuk kesehatan, dibandingkan telur ayam biasa. Hal tersebut dikarenakan kandungan asam lemak omega 3 yang terkandung di dalamnya.

Selain tentunya diperkaya dengan tambahan omega 3, telur ini juga memiliki perbedaan lain dari telur ayam biasa.

1. Komponen EPA dan DHA

  • Telur ayam biasa : 40-50 mg
  • Telur ayam omega 3 : 400 mg

Penggunaan suplemen omega 3 sebanyak 5% dalam pakan ayam petelur dilaporkan bisa meningkatkan kandungan docosahexaenoic acid (DHA) 10 kali lipat dan menurunkan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) sebanyak 50% (Rossi et al., 1997; lrnan Rahayu et al., 1997).

2. Tampilan fisik

Kuning telur ayam omega 3 lebih kokoh dan tidak mudah hancur saat dipisahkan dari putihnya karena mengandung betakaroten serta berukuran lebih besar.

3. Warna kuning telur

  • Telur ayam biasa : kuning muda/cerah
  • Telur ayam omega 3 : berwarna lebih pekat, bahkan mendekati oranye

4. Kandungan kolesterol

Telur ayam spesial ini juga mengandung kolesterol 50% lebih rendah dari telur ayam biasa. Per 100 gram telur ayam omega 3, kolesterolnya hanya sekitar 150 mg sedangkan telur biasa bisa mencapai 250-300 mg. Sebagai catatan, batas asupan kolesterol pada orang dewasa adalah maksimal 300 mg per hari. Keunggulan ini membuat telur ayam omega 3 cocok dijadikan pilihan sumber protein bagi orang yang punya kolesterol tinggi atau penyakit jantung.

5. Harga

Melihat kandungan dari telur omega 3 yang lebih unggul dari telur biasa, tidak heran jika harganya juga lebih mahal. Harga telur ini bisa 3 kali lipat lebih mahal dari telur ayam biasa di pasaran.

Sumber Omega 3 untuk Ayam

Contoh bahan baku pakan sumber omega 3 dari beberapa penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Ikan lemuru (sardinella longiceps)

Berbagai limbah telah digunakan para peneliti untuk merekayasa produk telur. Diantara limbah yang ramah lingkungan tersebut dan masih mempunyai gizi baik yaitu minyak yang diperoleh dari limbah perebusan ikan lemuru, yang merupakan sumber asam lemak tidak jenuh (PUFA) Berbagai limbah telah digunakan para peneliti untuk merekayasa produk telur. Diantara limbah yang ramah lingkungan tersebut dan masih mempunyai gizi baik yaitu minyak yang diperoleh dari limbah perebusan ikan lemuru, yang merupakan sumber asam lemak tidak jenuh (PUFA) omega 3, omega 6 dan omega 9. Pada pembuatan suplemen omega 3 ini limbah ampas tahu digunakan sebagai filler.

Minyak ikan lemuru mengandung asam lemak omega 3 26-30% dengan energi 9.560 kkal GE/kg (Estiasih, 1996). Sehingga sangat memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan baku sumber omega 3 dalam pakan ayam. Minyak ikan lemuru diperoleh dari sisa proses pengalengan, dimana limbah minyak tersebut tidak memiliki nilai ekonomis. Limbah minyak ikan lemuru keruh dengan warna coklat kekuningan mengandung 15,55% asam oleat dan 26,29% asam lemak omega 3.

Dalam memproduksi suplemen omega 3 ini, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan yaitu:

  • Pengeringan

Limbah ampas tahu diperas dan ditabur mikroba aktif untuk meningkatkan nutrisinya, kemudian dikeringkan hingga kadar air berkurang sampai dengan 15%.

  • Penggilingan

Ampas tahu yang telah kering digiling. Hal ini bertujuan agar bahan mudah dicampur dengan limbah minyak ikan lemuru dan juga mudah dikonsumsi oleh ayam. Bahan ini akan menjadi filler.

  • Pencampuran

Bahan filler yang telah halus dicampur dengan limbah minyak yang diperoleh dari perebusan ikan lemuru dengan perbandingan 1 : 1.

Pencampuran dilakukan dengan mixer hingga homogen. Hasil pencampuran ini yang menjadi produk suplemen omega 3.

2. Ikan teri

Pada penelitian yang dilakukan oleh Andrew, ikan teri yang berasal dari pasar tradisional Indonesia ditambahkan ke dalam pakan ayam petelur. Tahap awal penelitian dimulai dari ektraksi minyak ikan teri dan penentuan berat keringnya. Lalu, ekstrak ikan teri itu dicampurkan pada pakan ayam petelur. Setelah tiga sampai empat minggu, telur dari ayam yang diberi pakan dengan kandungan ikan teri diambil dan dianalisis. Andrew menjelaskan, kandungan omega 3 pada telur perlakuan mengalami kenaikan signifikan hingga 3 kali lipat dari sebelumnya, setelah ayam petelur mengonsumsi ikan teri selama 24 hari.

3. Cacing tanah, keong mas dan alga merah

  • Menurut penelitian mahasiswa dan dosen Universitas Hasanuddin Makasar, salah satu sumber omega 3 tinggi untuk campuran pakan ayam yaitu cacing tanah (Lumbricus rubellus). Menurut Sulistiono (2007), diketahui mengandung asam omega 3, 6 dan 9.
  • Invertebrata lainnya yang kaya asam lemak omega 3 adalah keong mas (Pomacea canaliculata). Keong mas memiliki kandungan gizi yang cukup bagus, antara lain mineral, protein, dan asam lemak tak jenuh. Selain itu, terdapat kandungan nutrisi makanan yang lain seperti vitamin C, Zn, Cu, Mn, dan Iodium.
  • Bahan baku pakan lain yang memiliki kandungan omega 3 tinggi yaitu tanaman alga merah (Eucheumacottonii). Alga atau rumput laut Eucheumacottonii ini banyak dibudidayakan karena mengandung mineral, seperti kalsium, kalium, zat besi, magnesium, yodium, vitamin B6, vitamin B12, vitamin C, omega 3, omega 6, juga antioksidan. Beberapa penelitian menyebutkan, kandungan antioksidan dalam Eucheuma 550 kali lebih kuat daripada vitamin C, dengan protein yang lebih tinggi dari pada susu, dan kandungan omega 3 serta omega 6 yang juga lebih tinggi dari ikan. Menurut Winarno (1996), dalam 100 gram rumput laut kering mengandung asam lemak omega 3 berkisar 128–1.629 mg dan asam lemak omega 6 berkisar 188–1.704 mg. Ketiga bahan baku pakan tersebut, yakni cacing tanah, keong mas dan alga merah inilah yang diolah dan dijadikan bahan pakan tambahan untuk ayam. Untuk membuatnya, ketiga bahan ini terlebih dahulu harus dikeringkan dan dijadikan tepung. Setelah itu, baru dicampur dengan pakan ayam dengan perbandingan pakan basal 70%, tepung cacing tanah 10%, tepung alga merah 15% dan tepung keong mas 5%. Hasil analisa menunjukkan, ayam yang diberi pakan campuran menghasilkan telur dengan kandungan omega 3 mencapai 28,34 mg/L dalam setiap 0,25 g kuning telur. Kadar omega 3 ini jauh lebih tinggi dari telur ayam yang tidak beri pakan tambahan, yang hanya mengandung omega 3 sebesar 7,11 mg/L dalam setiap 0,25 g kuning telur.

Demikian, semoga artikel ini bermanfaat. Salam.

Mengenal Telur Omega 3
Tagged on:     

Produk Unggulan

x
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin