Octaviano Nugraha

Belitung

Saya memelihara pullet, dari mulai umur 3 minggu banyak yang kanibal. Padahal pakan dan tempatnya, ukuran kandang serta vitamin sudah tercukupi. Sudah dilakukan potong paruh di umur 0 hari. Sekarang umur ayam sudah mencapai umur 5 minggu, tetapi masih juga ada yang kanibal. Baiknya apa yang harus dilakukan?

Jawab:

Terimakasih atas pertanyaan yang diajukan. Salam kenal Bapak/Ibu Octaviano. Beberapa faktor yang menyebabkan ayam menjadi kanibal diantaranya yaitu :

  • Kepadatan kandang

Ketika pindah kandang, ayam akan beradaptasi kembali dengan lingkungan kandang yang baru. Kandang yang panas akan mengakibatkan ayam menjadi stres panas (heat stress). Panas tersebut diakibatkan oleh suhu dan sirkulasi udara yang buruk. Selain itu juga dipengaruhi oleh kepadatan kandang yang tinggi. Jika stres akibat panas, ayam akan cenderung mematuk.

  • Ukuran partikel pakan dan sediaan pakan

Ayam grower sebaiknya diberikan pakan dengan jenis crumble dengan ukuran partikel berdiameter 1-2 mm unuk menstimulir organ pencernaan bekerja dengan optimal terutama tembolok dan gizzard

  • Kekurangan serat kasar dan garam

Jika ayam kekurangan serat kasar dalam pakan, maka ayam akan cenderung mematuk bulunya. Nutrien yang mempengaruhi perilaku kanibalisme ialah kekurangan garam (NaCl).

  • Waktu pemberian pakan

Waktu pemberian pakan yang tidak teratur juga dapat memicu ayam memiliki sifat kanibalisme.

  • Infestasi ektoparasit

Adanya ektoparasit di luar tubuh ayam seperti tungau, caplak, dan kutu akan mengakibatkan ayam merasa gatal dan mematuk bulu di tubuhnya sampai berdarah. Hal ini dapat memicu ayam lain di kandang menjadi kanibalisme.

  • Keseragaman ayam

Ayam dengan umur atau bobot yang tidak seragam dalam satu kandang mengakibatkan persaingan konsumsi pakan yang tinggi. Ayam yang kecil inilah yang akhirnya akan kekurangan nutrisi dan dapat menimbulkan perilaku mematuk bulu sendiri bahkan kanibalisme terhadap ayam lain. Selain itu, umur yang tidak seragam dalam kandang akan mengakibatkan ayam yang lebih tua cenderung menyerang ayam lebih muda. Hal ini bisa berakibat fatal jika terjadi luka berdarah karena akan memancing ayam lain untuk menyerang.

Oleh karena itu, sebaiknya identifikasi terlebih dahulu penyebab pasti perilaku tersebut. Adapun secara umum cara untuk mencegah kejadian tersebut tidak terulang kembali adalah dengan mengatur lingkungan dan kepadatan kandang. Usahakan kandang memiliki ventilasi untuk mendapatkan sirkulasi udara yang baik. Jika kandang sudah mulai panas, bisa juga ditambahkan blower atau kipas. Atur kepadatan kandang agar ayam leluasa dan nyaman.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kanibalisme adalah :

  1. Atur kepadatan ayam sehingga mengurangi tingkat persaingan.

Kandang yang terlalu padat akan meningkatkan kompetisi dalam mendapatkan ransum, air minum maupun oksigen. Kompetisi ini akan memunculkan ayam yang kalah dan menang sehingga pertumbuhannya menjadi tidak seragam. Kepadatan ayam petelur saat masa grower (4-10 minggu) sebaiknya 12 ekor/m² (ISA Management Guide, 2015). Kepadatan kandang hendaknya diatur untuk meminimalkan kompetisi dan perilaku kanibal pada ayam.

2. Perhatikan ukuran partikel dan bentuk sediaan pakan

Pakan grower sebaiknya diberikan dengan struktur yang kasar dengan jenis crumble. Perhatikan pula pergantian bentuk pakan dari fase starter ke fase grower. Pergantian dilakukan secara bertahap selama 1 minggu untuk mengurangi tingkat stres pada ayam. Persentase pergantian pakan 75% : 25%, 50% : 50%, 25% : 75%, 100%.

3. Perbaiki nutrisi pakan.

Jika ayam kekurangan nutrisi terutama garam atau serat kasar, maka bisa ditambahkan bahan baku yang mengandung serat tinggi berupa dedak, bungkil inti sawit atau DDGS ke dalam pakan. Jika kekurangan garam, maka bisa ditambahkan garam dapur dalam formulasi pakan dengan penggunaan maksimal 2%.

4. Lakukan penimbangan rutin untuk memantau pencapaian bobot badan ayam sesuai target pemeliharaan. Pisahkan ayam dengan bobot atau umur berbeda di kandang yang berbeda. Sedangkan ayam dengan bobot badan yang berbeda, masih bisa ditempatkan di kandang yang sama namun diberikan sekat agar tidak bercampur.

5. Potong paruh (debeaking) Potong paruh selain bertujuan untuk efisiensi pakan, juga meminimalisir agar ayam tidak kanibal. Potong paruh bisa dilakukan pada umur 8-10 hari dan bisa diulangi di umur 8-10 minggu.

6. Penanganan ektoparasit

Lakukan pembasmian ektoparasit dengan menggunakan insektisida. Contohnya adalah Kututox Oral. Kututox Oral sangat efektif dan praktis karena diberikan lewat air minum. Antiparasit dalam Kututox Oral yang masuk ke dalam tubuh ayam kemudian akan diserap dalam usus, lalu beredar di dalam darah ayam. Saat beberapa ektoparasit, misalnya kutu (Menopon gallinae dan Menacanthus stramineus), tungau, pinjal, dan caplak menghisap darah ayam, zat aktif antiparasit akan kontak dengan ektoparasit dan bekerja mempengaruhi sarafnya sehingga kutu pun akhirnya lumpuh dan mati. Khusus untuk menekan spesies ektoparasit lainnya seperti seperti kutu penggigit (Lipeurus caponis, Goniocotes dissimilis, dan Cuclotogaster heterographa) yang memakan ketombe kering (sel-sel epitel), keratin bulu, atau kulit yang mengelupas, maka pestisida yang diberikan adalah jenis pestisida yang diberikan lewat semprot/tabur seperti Kututox-S yang diberikan lewat tabur atau spray.

Penyebab Ayam Pullet Kanibal
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin