Bapak Basun

Manna – Bengkulu

Bagaimana cara agar pertumbuhan atau berat badan ayam broiler seragam?

Jawab :

Yth. Bapak Basun, terima kasih atas pertanyaan yang diajukan. Pencapaian berat badan akan mencerminkan kondisi organ dalam, baik organ pencernaan, dan pernapasan. Berat badan harus terkontrol sejak DOC sampai panen atau afkir. Selain berat badan yang perlu diperhatikan juga adalah postur tubuh ayam. DOC yang berkualitas mampu berdiri dengan tegap dan kaki mampu menopang tubuhnya dengan baik. Selain itu perhatikan pula bagian sayapnya. DOC yang berkualitas prima memiliki sayap yang simetris dan tidak ada bagian sayap yang patah ke bawah. Perbedaan berat badan saat DOC akan sangat menentukan kecepatan pertumbuhan. Pastikan berat badan DOC sesuai standar. Berat badan dikatakan seragam jika selisih berat badannya +10% dari standar. Jika berat badan seragam diharapkan kemampuan ayam untuk makan dan minum bisa seragam. Kondisi ayam dengan berat badan tidak seragam menyebabkan ayam dengan berat badan besar (melebihi standar) akan mendominasi sedangkan ayam dengan berat badan kecil akan semakin tersingkirkan dan tertinggal.

Tingkat keseragaman bobot badan ayam broiler dikatakan normal atau baik (standar) apabila mencapai ≥ 85%. Bobot badan ayam yang tidak merata atau tidak seragam saat panen dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kualitas DOC
  • Manajemen dan kualitas pakan
  • Manajemen pemeliharaan
  • Serangan penyakit

Untuk mencegah hal tersebut terjadi pada periode pemeliharaan ayam broiler, lakukan langkah antisipasi berikut ini:

  • Memilih DOC yang berkualitas

Seleksi DOC dengan seksama untuk mendapatkan ayam dengan bobot badan seragam dan sesuai standar. Ciri-ciri DOC berkualitas antara lain:

  1. Besarnya relatif seragam, dengan tingkat keseragaman ≥ 85%. Bobot badan sesuai dengan standar strain ayam broiler yang dipelihara.
  2. DOC terlihat aktif, responsif dan lincah.
  3. Bulu cerah, tidak kusam, dan penuh.
  4. Mata bersih, terbuka, dan bersinar.
  5. Pusarnya bersih, kering, dan tertutup dengan baik.
  6. Kloaka bersih, tidak ada kotoran.
  7. Tidak ada cacat fisik ataupun abnormalitas fisik.
  8. Tidak ada red hocks.
  9. Mempunyai sisik kaki berwarna kuning cerah dan tidak kering.
  10. Tidak lemah dan cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
  • Manajemen pemeliharaan yang optimal Dimulai sejak awal pemeliharaan, terlebih saat masa brooding. Contohnya antara lain:
  1. Mengatur buka tutup tirai kandang untuk memperlancar sirkulasi udara di dalam kandang.
  2. Kepadatan ayam sesuai (tidak terlalu padat).
  3. Melakukan kontrol suhu kandang secara rutin, dimulai pada 1-3 jam setelah chick in dan dilanjutkan tiap 2-3 jam sekali bersamaan dengan pemberian pakan.
  4. Menyediakan jumlah tempat pakan dan tempat minum sesuai jumlah ayam dan mendistribusikannya secara merata.
  5. Jadwal pemberian pakan sebaiknya tetap setiap harinya dan adlibitum (tanpa batas). Ketika cuaca panas, jumlah pemberian pakan pada siang hari dikurangi dan dilakukan jam tambahan pemberian pakan ketika dini hari (04.00 – 06.00 WIB) atau saat tengah malam, yaitu pukul 00.00-02.00 WIB (midnight feeding).
  6. Pastikan pencahayaan di malam hari cukup agar ayam tetap bisa melakukan aktivitas makan.
  7. Berikan pakan berkualitas yang bebas jamur dan kandungan nutrisinya baik.
  8. Lakukan penimbangan bobot badan ayam secara rutin tiap minggu mulai umur 7 hari. Penimbangan rutin tiap minggu ini dinamakan pula kontrol bobot badan. Teknik kontrol bobot badan tersebut ialah mengambil sampel 50–100 ekor tiap kandang secara merata di setiap bagian kandang. Metode penimbangannya pun sebaiknya per individu ayam. Gunakan timbangan yang memiliki sensitivitas lebih tinggi agar bobot badan ayam per individu dapat lebih teliti diamati. Kegiatan ini dilakukan pada waktu yang sama tiap minggunya misalnya Senin pagi ketika kondisi tembolok kosong.
  9. Jika diketahui ada ayam dengan bobot badan yang kurang dari standar, segera dipisahkan kemudian diberi perlakuan khusus, yaitu diberi pakan yang cukup dan berkualitas, multivitamin seperti Broiler Vita, Vita Stress, Neobro, Fortevit (pilih salah satu) maupun produk herbal seperti Imustim dan Kumavit. Setelah itu, untuk kelompok ayam yang bobotnya sangat jauh dari standar (<40% dari standar) sebaiknya diafkir dan tidak dipelihara lagi. Pakan dapat ditambahkan premiks (seperti Mix Plus BAM23A atau Mix Plus BAP3A) yang mengandung multivitamin, asam amino, mineral, dan enzim untuk memacu pertumbuhan yang optimal dan berikan multivitamin (Fortevit atau Neobro) untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  10. Lakukan pemeriksaan ayam secara menyeluruh dan perhatikan apabila ada kemungkinan infeksi penyakit yang bisa menyebabkan ayam mengalami kekerdilan seperti infeksi Reovirus atau helicopter disease. Bila hal tersebut terjadi, konsultasikan langkah yang akan diambil dengan dokter hewan atau petugas kesehatan ayam yang ada di lapangan.

Cara Mencapai Keseragaman Broiler
Tagged on:             

Produk Unggulan

x
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin