Masa brooding adalah masa pemeliharaan broiler dari DOC sampai lepas pemanas. Tujuan dari brooding adalah untuk memberikan keadaan lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan anak ayam. Biasanya dalam masa brooding diperlukan pemanas buatan karena pada awal pemeliharaan tubuh ayam belum bisa menyesuaikan dengan suhu lingkungan atau disebut dengan poikilothermic yaitu hewan berdarah dingin.

Manajemen brooding menjadi penting karena berpengaruh besar terhadap performance ayam di periode pemeliharaan berikutnya. Performance ayam broiler yang diinginkan antara lain adalah rata-rata pertambahan berat badan harian (ADG) dan konversi pakan (FCR). Dengan manajemen brooding yang baik maka diharapkan akan menghasilkan keseragaman ayam yang baik, sehingga hasil panen akan optimal.

Pada awal pemeliharaan ayam broiler ini sangat penting karena pada periode ini terjadi perkembangan organ-organ seperti organ pencernaan, pernapasan, kekebalan, kerangka dan bulu. Pada periode ini termoregulasi juga ayam belum sempurna sehingga ayam belum bisa menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu lingkungan disekitarnya.

Hal yang harus diperhatikan dalam periode brooding adalah kondisi lingkungan di dalam kandang dan kenyamanan ayam. Beberapa faktor yang mempengaruhi kenyamanan ayam tersebut antara lain :

1. Udara yang terdiri dari :

  • Jumlah udara
  • Suhu udara
  • Kelembapan udara
  • Kecepatan udara

2. Ketersediaan air minum

3. Ketersediaan pakan

4. Pencahayaan

5. Litter

Kondisi Udara

Udara di dalam kandang yang dibutuhkan untuk pemeliharaan broiler terdiri dari jumlah udara, suhu udara, kelembapan udara, dan kecepatan udara. Untuk memenuhi kebutuhan jumlah udara maka bisa dicukupi dengan memanfaatkan sirkulasi udara yang diatur dengan kipas/exhaust fan untuk kandang closed house maupun buka tutup tirai untuk kandang open house. Jumlah udara dihitung berdasarkan berat badan ayam di setiap umurnya, sehingga semakin bertambah umur ayam maka kebutuhan udara akan semakin meningkat.

Kualitas udara di dalam kandang sangat menentukan perkembangan dan kesehatan ayam. Standar kualitas udara yang dibutuhkan ayam adalah sebagai berikut :

Setelah mengetahui kandungan udara yang ideal untuk pertumbuhan ayam, maka jumlah kebutuhan udara di dalam kandang juga harus kita penuhi dengan mengatur sirkulasi udaranya. Standar kebutuhan udara untuk ayam broiler seperti pada Tabel 2.

Pengaturan kebutuhan udara pada periode brooding disebut dengan ventilasi minimum. Tujuan dari ventilasi minimum tersebut antara lain :

  • Menjaga suhu dalam kandang
  • Menjaga kualitas udara (suplai oksigen)
  • Mengeluarkan gas berbahaya (amonia)
  • Mengeluarkan kelembapan
  • Mengeluarkan debu

Untuk mengatur suhu di dalam kandang maka diperlukan pemanas buatan. Pada periode awal pemeliharaan kinerja dari pemanas buatan sangat menentukan tingkat kenyamanan dan keberhasilan pemeliharaan ayam broiler. Jenis pemanas buatan yang bisa digunakan antara lain :

  1. Pemanas briket batu bara

Pemanas ini menggunakan bahan bakar batu bara. Kekurangan dari pemanas ini adalah menimbulkan asap. Sehingga dalam menyusun dan menyalakan pemanas briket batu bara sebaiknya penempatan pemanas ini harus tepat sehingga asap tidak menyebar luas ke dalam area brooder yang berdampak buruk terhadap DOC.

2. Pemanas lampu pijar

Pemanas ini biasanya digunakan dalam skala kecil. Misalnya peternak ayam kampung dengan populasi 50-200 ekor biasanya menggunakan lampu pijar dengan daya 40-100 Watt. Pemanas ini lebih sederhana dan mudah karena tinggal memasang lampu pijar di dalam kandang dengan ukuran 1 x 1 x 0,5 m.

3. Pemanas gas spot heater

Penggunaan pemanas infra merah relatif lebih aman dan praktis (tidak mengeluarkan asap dan bunyi berisik), karena dilengkapi dengan regulator sebagai pengatur besar kecilnya aliran gas dan tingginya suhu yang dibutuhkan. Pemanas spot heater ini misalnya IGM atau Indukan Gas Medion. Satu unit IGM bisa digunakan untuk 750 – 1.000 ekor.

4. Pemanas gas space heater

Pemanas gas space heater adalah alat untuk memanaskan seluruh ruangan yang ada di dalam kandang misalnya Pemanas Super Saver (PSS225XL). Pemanas ini mengeluarkan aliran udara panas dengan kapasitas untuk 10.000 ekor dengan konsumsi gas 4,8 kg/jam. Pemanas ini efisien karena mampu menyebarkan panas secara merata. Suhu udara standar periode brooding seperti pada Tabel 3.

Kelembapan dan kecepatan udara juga merupakan parameter penting pada kondisi udara dan harus kita penuhi untuk membuat pertumbuhan anak ayam optimal.

Kelembapan dan kecepatan udara akan mempengaruhi temperatur efektif yang dirasakan oleh tubuh ayam. Kelembapan udara yang ideal pada periode brooding adalah 50-60%, sedangkan kecepatan udara pada periode brooding adalah sekitar 0,3-0,5 m/s. Berikut standar kecepatan udara pada periode brooding :

Pelebaran sekat brooder diperlukan untuk menjaga kecukupan sirkulasi udara di dalam area brooder dan akan lebih tepat lagi jika pelebaran dilakukan pelebaran setiap hari karena ayam broiler tumbuh cepat di minggu pertama sampai minggu ke dua. Pertambahan berat badannya bisa mencapai 4,5 sampai 5 kali dari berat awal DOC pada minggu pertama. Berikut standar kepadatan ayam berdasarkan umur pemeliharaan Tabel 5.

Ketersediaan Air Minum

Air merupakan 70% penyusun tubuh ayam. DOC membutuhkan 1,0 ml/ekor/jam untuk 24 jam pertama kemudian pada 10 hari pertama anak ayam mengonsumsi air minum 1/3 dari berat badannya.

Oleh karena itu kualitas dan kuantitas air minum harus diperhatikan. Pemberian air minum pada awal pemeliharaan harus disesuaikan dengan kebutuhan ayam yaitu seperti pada Tabel 6.

Untuk memenuhi kebutuhan air minum tersebut diperlukan ketersediaan tempat minum yang sesuai dengan populasi ayam di dalam kandang atau disebut dengan water space.

Water space atau jumlah ketersediaan tempat minum berdasarkan populasi ayam harus disesuaikan karena akan mempengaruhi keseragaman konsumsi air minum setiap ekor. Jumlah tempat air minum untuk jenis nipple adalah 10-12 ekor/nipple, sedangkan untuk jenis bell drinkers adalah 80 ekor/bell drinker.

Tempat minum otomatis/nipple line sudah memiliki pengatur tekanan air sehingga debit air yang keluar dari nipple akan mudah disesuaikan dengan kebutuhan air minum untuk ayam.

Tekanan nipple berdasarkan umur ayam adalah sebagai berikut :

  • Minggu 1 : 25 – 30 ml/menit
  • Minggu 2 : 35 – 40 ml/menit
  • Minggu 3 : 45 – 50 ml/menit
  • Minggu 4 : 50 – 55 ml/menit
  • Minggu 5 : 55 – 60 ml/menit

Selain jumlah tempat minum, suhu air minum juga harus diperhatikan. Suhu ideal air minum adalah 21°C, kisaran suhunya antara 18-24°C, jika suhu air minum < 18°C dan > 24°C maka konsumsi air minum akan turun.

Ketersediaan Pakan

Pada saat chick in, rencana pemberian jumlah tempat pakan harus ditentukan berdasarkan populasi ayam sehingga anak ayam akan mendapatkan pakan dengan jumlah yang sesuai dan tidak ada kompetisi atau berebut pakan. Pada hari pertama bisa diterapkan paper feeding yaitu pemberian pakan di atas alas kertas supaya anak ayam dengan mudah mendapatkan pakan atau mempermudah akses anak ayam untuk mendapatkan pakan. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan konsumsi pakan dini/early feed intake pada awal pemeliharaan.

Pada hari pertama saat chick in atau 24 jam pertama perhatikan konsumsi pakan dini (early feed intake). Konsumsi pakan pada periode ini adalah sekitar 20-25% dari berat badannya. Kegagalan pada saat konsumsi pakan dini ini berakibat pada penurunan pertambahan berat badan/daily gain dan keseragaman/uniformity yang buruk. Sekitar 30 menit sebelum chick in, sebaiknya pakan ditebar di alas DOC sehingga ayam akan terangsang untuk makan secepatnya setelah ayam ditebar di dalam kandang.

Pengecekan tembolok atau crop diperlukan untuk mengetahui apakah ayam yang sudah ditebar mendapatkan pakan dan air minum. Pengecekan ini dilakukan sekitar 4-5 jam setelah datang. Tembolok/crop ayam seharusnya sudah terisi pakan dan air minum setidaknya ± 95% dari total populasi.

Bentuk partikel pakan juga sangat mempengaruhi konsumsi pakan pada periode awal pemeliharaan. Bentuk yang tepat adalah fine crumble atau crumble yang dengan bentuk pakan tersebut akan mempermudah ayam untuk makan.

Penambahan jumlah tempat pakan dan jumlah pakan yang diberikan harus bertahap dan berdasarkan pada umur ayam. Kapasitas tempat pakan untuk periode brooding/starter adalah :

  • Nampan/NRDOC : 40-50 ekor/nampan
  • DOC Feeder/DF : 50-60 ekor/DF
  • Multi Feeder/MF : 70 ekor/multi feeder
  • Pan Feeder : 45-80 ekor/pan
  • Chain Feeder : 4-5 cm/ekor

Kontrol Ayam pada Saat Makan

Kontrol pada saat ayam makan penting kita lakukan untuk memastikan semua ayam mendapatkan area tempat pakan yang sesuai serta mendapatkan jumlah pakan yang cukup.

Pada minggu pertama dan kedua pertumbuhan anak ayam mengalami perkembangan pesat. Hindari berat badan di bawah standar pada 2 minggu pertama tersebut karena akan mengganggu perkembangan yang normal dari masing-masing organ dan akan menyebabkan masalah pada pemeliharaan selanjutnya.

Pemberian pakan diberikan secara ad libitum sehingga kebutuhan pakan ayam akan selalu tersedia di tempat pakan dan tidak ada tempat pakan dalam kondisi yang kosong. Pencegahan terhadap pakan yang tumpah di area litter adalah hal penting yang harus diperhatikan sehingga akan terhindar dari pemborosan dan nilai FCR yang tinggi.

Berat badan rata-rata merupakan ukuran penting pada pemeliharaan ayam broiler sehingga jika terjadi penyimpangan dari berat badan standar harus segera dikoreksi. Penyebab tidak tercapainya berat badan antara lain disebabkan oleh rendahnya konsumsi air ataupun pakan. Keseragaman berat badan di dalam satu kandang adalah ukuran yang penting juga karena akan akan menentukan hasil panen yang optimal.

Penyebab utama untuk masalah berat badan awal yang rendah atau tidak tercapai sesuai standar adalah :

a. Konsumsi air yang rendah

  • Suhu air terlalu panas
  • Nipple tidak 360 derajat
  • Tekanan air terlalu tinggi
  • Puting nipple tersumbat kotoran
  • Air kotor
  • Flushing tidak sempurna

b. Konsumsi pakan yang rendah

  • Kualitas pakan
  • Bentuk pakan
  • Ketersediaan pakan dan akses tempat pakan

Pencahayaan

Cahaya merupakan kebutuhan hewan secara alami, selain itu fungsi yang lain dari cahaya adalah :

  • Perkembangan sistem kekebalan
  • Mempengaruhi keseragaman
  • Meningkatkan konsumsi pakan
  • Animal welfare

Cahaya dapat merubah perilaku dan aktivitas ayam. Ayam sangat peka warna merah dan ultraviolet, cahaya merah dapat menyebabkan sifat kanibalisme. Hormon melatonin dan growth hormon diproduksi ketika ayam tidur dan digunakan untuk sintesa protein.

Intensitas cahaya minimum untuk pemeliharaan ayam broiler pada periode brooding adalah 25 lux. Intensitas cahaya tersebut harus seragam di semua area dalam kandang. Untuk membuat intensitas pencahayaan yang seragam bisa dilakukan dengan :

1. Jumlah dan jenis lampu harus sama

2. Jarak pemasangan lampu harus sama

3. Hindari benda yang menghalangi

4. Jaga kebersihan lampu

Litter

Fungsi litter adalah sebagai isolator dari lantai dan sebagai penghangat, menyerap kelembapan air dari kotoran, mengurangi amonia dan menjaga telapak kaki ayam.

Jika kondisi litter baik atau kering, maka pertumbuhan ayam akan baik, sebaliknya jika kondisi litter lembap atau menggumpal, maka pertumbuhan ayam tidak akan optimal. Bahan yang bisa digunakan sebagai litter antara lain sekam, serbuk gergaji, serutan kayu, jerami cincang, dan lainnya.

Pada periode awal pemeliharaan litter ditebar dengan ketebalan sekitar 5-8 cm dengan tetap memperhatikan kondisi kelembapan di dalam lingkungan kandang. Jika kondisi lingkungan kandang sangat lembap maka bisa dilakukan penebaran litter mulai dari 5 cm terlebih dahulu kemudian ditambah sedikit demi sedikit sesuai kondisi litternya. Faktor yang mempengaruhi kondisi litter antara lain :

  • Manajemen ventilasi
  • Air minum
  • Pakan
  • Kualitas litter
  • Kepadatan ayam

Untuk menjaga kondisi litter agar tetap kering atau dengan kadar air dalam litter <40% maka yang harus dilakukan antara lain :

a. Balik secara rutin

b. Jika menggumpal segera dikeluarkan

c. Tambah atau ganti baru

d. Tambahkan kapur atau zeolit

e. Pengaturan ventilasi yang tepat

Monitoring Berat Badan dan Keseragaman

Untuk menghitung keseragaman berat badan dalam satu kandang memerlukan pengumpulan data timbang dengan menggunakan metode pengambilan sampel yang tepat. Timbang ayam dalam jumlah yang cukup dan akurat sehingga mewakili berat badan rata-rata dalam satu kandang. Ayam bisa ditimbang secara kelompok pada umur 7-14 hari, kemudian ayam bisa ditimbang secara individual pada umur 15 hari sampai panen. Jika penimbangan ayam dilakukan secara kelompok maka jumlahnya adalah 5-10 ekor. Jumlah sampel penimbangan adalah sekitar 2% dari populasi (Broiler Management Guide, Cobb Vantress 2021) sehingga rata-rata berat badan dan keseragaman akan lebih tepat. Timbang ayam dari tiga lokasi berbeda (depan, tengah, belakang) dari setiap kandang untuk membuat sampel timbang lebih mewakili seluruh populasi dalam kandang.

Untuk meningkatkan akurasi pengambilan sampel, gunakan sekat/jaring. Jangan mengambil dan menimbang ayam secara acak, dan jangan memaksa ayam masuk ke dalam sekat/jaring. Timbang setiap ayam satu per satu di dalam sekat/jaring. Semua ayam harus ditimbang termasuk ayam kecil. Setelah semua ayam ditimbang, lepaskan ayam ke dalam kandang. Lanjutkan penimbangan sampai seluruh ayam di dalam sekat/jaring habis. Catat setiap berat badan dan hitung rata-rata serta distribusi berat badan. Berikut adalah standar keseragaman ayam broiler :

Pelaksanaan manajemen brooding yang tepat dan nyaman akan menentukan keberhasilan pemeliharaan ayam broiler. Hal yang perlu diperhatikan saat brooding antara lain kontrol pemanas agar suhu optimal, manajemen sirkulasi udara, konsumsi air minum dan konsumsi pakan dini (early feeding). Selain itu diperlukan juga pengaturan pencahayaan dan litter yang tepat sehingga kesehatan dan aktivitas ayam untuk makan dan minum juga bisa optimal. Setelah semua syarat untuk kondisi kenyamanan ayam tersebut dipenuhi, monitoring atau pemantauan terhadap pertumbuhan ayam harus dilakukan secara kontinyu sehingga jika terjadi penyimpangan bisa segera dilakukan perbaikan.

Demikian sekilas informasi tentang manajemen brooding ayam broiler semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat. Salam.

Manajemen Brooding Broiler
Tagged on:         
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin