Prinsip Utama Closed House
Sistem closed house menyediakan kondisi yang nyaman bagi ternaknya dengan cara mengeluarkan panas dari kandang yang dihasilkan dari tubuh ayam, menurunkan suhu udara masuk (jika diperlukan), mengatur kelembapan yang sesuai, dan mengeluarkan gas yang berdampak buruk seperti karbon dioksida (CO2) dan amonia (NH3). Tujuan diatas dicapai dengan menggunakan sistem ventilasi yang baik.
Tujuan Sistem Ventilasi
Terdapat 3 tujuan dari sistem ventilasi :
1. Pergantian udara segar
Sistem closed house harus mampu menyediakan udara yang sehat bagi ternak ayam, yaitu udara yang kaya oksigen (O2) dan mengeluarkan sebanyak mungkin gas berbahaya seperti karbon dioksida (CO2) dan amonia (NH3). Standar kualitas udara sehat di dalam kandang:
- Kadar oksigen (O2) > 19.5%
- Kadar karbon dioksida(CO2) < 0.3% (3000 ppm)
- Kadar karbon monoksida (CO) < 10 ppm
- Kadar amonia (NH3) < 10 ppm
- Kadar debu < 3.4 mg / m3
Dampak yang terjadi jika kualitas udara buruk :
- Mengurangi feed intake
- Target berat badan ayam tak tercapai
- Meningkatkan resiko dehidrasi
- Meningkatkan resiko penyakit hidrop ascites (perut kembung oleh cairan)
2. Cooling effect (efek pendinginan)
Cooling effect adalah penurunan temperatur udara dengan memanfaatkan proses penguapan air. Air akan mengambil energi panas dari udara dan menguap, sehingga menurunkan temperatur udara. Cooling effect terjadi di dalam evaporative cooling pad saat pompa air dinyalakan.
3. Chilling effect (efek sejuk)
Chilling effect adalah efek penurunan temperatur yang dirasakan akibat kecepatan angin yang berhembus. Alat yang berperan dalam efek ini adalah kipas. Semakin tinggi kecepatan angin yang berhembus, maka chilling effect yang dirasakan semakin besar atau temperatur efektif yang dirasakan semakin rendah.