Email : sapij0745@gmail.com

Apakah penyebab ayam broiler mengeluarkan feses berkapur dan warna hijau diatas umur 18 hari?

Jawab:

Terima kasih atas pertanyaan yang disampaikan. Kondisi feses ayam yang sedang sakit dapat mengalami perubahan konsistensi maupun warna. Normalnya feses ayam akan berbentuk padat berwarna kehijauan atau kecoklatan dengan diselimuti bagian putih asam urat pada bagian atas. Kondisi feses berkapur dan warna hijau dapat disebabkan oleh beberapa penyakit. Untuk menentukan diagnosa penyakit yang tepat diperlukan informasi tambahan lainnya seperti anamnesa dan gejala klinis. Pemeriksaan bedah bangkai (nekropsi) juga perlu dilakukan untuk melihat perubahan pada anatomi organ.

Kasus berak kapur pada ayam disebabkan penyakit seperti Salmonellosis (pullorum), namun ada juga penyakit lainnya yang mempunyai gejala klinis berak kapur yaitu penyakit Gumboro. Sedangkan kondisi berak hijau dapat disebabkan oleh penyakit kolera. Salmonellosis (pullorum) dan kolera disebabkan oleh agen bakterial dan dapat bersifat sistemik akut.

Salmonellosis (pullorum) merupakan penyakit yang disebabkan oleh Salmonella pullorum. S. pullorum merupakan bakteri Gram negatif, bersifat non-motil, fakultatif anaerob, dan tidak membentuk spora. Bakteri ini dapat hidup di sepanjang saluran pencernaan, limpa, kantung empedu dan ovarium.

Penyakit pullorum sering menyerang pada anak ayam dan dapat menyebabkan kematian. Penyakit ini memiliki gejala seperti nafsu makan hilang, lesu, bergerombol pada satu tempat, terdapat feses putih seperti pasta, serta kelemahan secara umum. Anak ayam yang telah sembuh akan mengalami gangguan pertumbuhan yang drastis, peningkatan berat badan yang terhambat dan gangguan pertumbuhan bulu.

Penyakit selanjutnya yang menyebabkan berak hijau adalah kolera akut. Kolera disebabkan oleh Pasteurella multocida yang termasuk bakteri Gram negatif, non motil, tidak membentuk spora dan dapat tumbuh secara aerob dan anaerob. Bakteri ini tahan hidup di dalam tanah, litter atau bahan-bahan yang membusuk selama beberapa bulan.

Gejala yang terlihat pada ayam yang menderita kolera akut adalah lesu, demam, anoreksia, keluar lendir mukus dari mulut dan diare. Perubahan warna pada feses juga dapat terjadi dari yang awalnya berwarna keputihan dan encer menjadi kehijauan dan encer. Sianosis atau perubahan warna kulit menjadi ungu kebiruan pada jengger dan pial terkadang muncul sesaat sebelum ayam mati.

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk penyakit pullorum dan kolera dengan pemberian salah satu antibiotik seperti Therapy (0,2 gram/kg BB, campur air minum selama 5 – 7 hari), Sulfamix (1,2 ml/kg BB, campur air minum selama 5 hari), atau Neo Meditril (0,1 ml/kg BB, campur air minum selama 3 – 5 hari). Berikan juga multivitamin Vita Stress (1 gram/2 L air minum) setelah pemberian obat untuk memulihkan kesehatan ayam.

Upaya pencegahan perlu dilakukan supaya tidak terjadi penyakit pullorum dan kolera. Lakukan secara rutin sanitasi kandang, cegah tamu dan hewan liar masuk ke lingkungan kandang, serta desinfeksi rutin dengan Medisep untuk peralatan peternakan. Kendalikan vektor penyakit seperti tikus dan lalat juga perlu dilakukan. Larvatox atau Flytox dapat diberikan untuk meminimalkan populasi lalat di sekitar kandang.

Penanganan Feses Berkapur dan Hijau Pada Broiler
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin