Bapak Syahri

Semarang – Jawa Tengah

Saya memiliki ayam pedaging umur 15 hari. Terlihat gejala lesu, mata terpejam atau ngantuk, dan kotorannya bercampur darah. Termasuk gejala penyakit apakah itu? Obat apakah yang bisa diberikan?

Jawab:

Yth. Bapak Syahri, terima kasih atas pertanyaannya. Melihat dari gejala klinis yang ditimbulkan, ayam Bapak terindikasi terkena Koksidiosis. Koksidiosis merupakan penyakit yang menyebabkan kerusakan di saluran percernaan, terutama di usus halus dan sekum. Hal ini akhirnya berdampak terhadap proses pencernaan dan penyerapan zat nutrisi yang tidak optimal, sehingga menimbulkan kerugian berupa pertumbuhan berat badan rendah, penurunan produksi telur, serta kematian (mortalitas) yang tinggi hingga mencapai 80-90%. Selain itu, Koksidiosis juga dapat menimbulkan efek imunosupresif yang menjadikan ayam rentan terhadap infeksi penyakit lain.

Penyakit Koksidiosis disebabkan oleh parasit protozoa yang termasuk dalam genus Eimeria. Infeksi Koksidiosis sendiri berawal dari masuknya ookista (semacam telur) Eimeria yang telah mengalami sporulasi (menghasilkan spora) ke dalam tubuh ayam. Ookista ini dapat ditularkan melalui anak kandang, peralatan kandang, ransum, air minum atau litter yang tercemar.

Ayam yang terserang Koksidiosis awalnya akan menampakkan gejala klinis seperti mengantuk, sayap terkulai ke bawah, bulu kasar (tidak mengkilat) dan nafsu makan rendah. Dari 12 jenis, ada 5 spesies Eimeria sp. yang patogen pada ayam, yaitu E. tenella, E. maxima, E. necratix, E. acervulina dan E. brunetti. Untuk infeksi Eimeria tenella biasanya terjadi secara akut dan pada ayam akan ditemukan mengeluarkan feses berdarah hingga menimbulkan kematian. Infeksi Eimeria maxima menyebabkan feses mengandung eksudat kental berwarna kemerahan dan bercampur bintik-bintik darah.

Dari hasil bedah ayam, perubahan organ tubuh yang akan ditemukan jika penyebabnya E. tenella ialah usus buntu membesar berisi darah atau perkejuan yang bercampur darah. Sedangkan spesies Eimeria lainnya menimbulkan kelainan berupa penebalan dinding usus yang disertai peradangan kataralis (bernanah) sampai haemorrhagis (perdarahan).

Ayam yang terserang Koksidiosis bisa diobati dengan pemberian obat antikoksidia. Pemberian antikoksidia dimaksudkan untuk mengontrol dan menekan perkembangan Eimeria dalam tubuh ayam sehingga jumlahnya yang ada di tubuh ayam bisa ditekan dalam level rendah. Obat antikoksidia biasanya diberikan dengan metode 3-2-3 yaitu 3 hari obat, 2 hari air minum tanpa obat dan 3 hari obat. Produk yang bisa digunakan yaitu Coxy, Sulfamix (sulfonamide tunggal), Antikoksi, Duoko, atau Trimezyn (sulfonamide kombinasi). Adapun obat yang mempunyai spektrum yang lebih luas yakni Therapy atau Koksidex. Pemakaian Therapy diberikan dengan dosis 0,2 g/kg berat badan atau 1 g/liter air minum selama 5-7 hari berturut-turut. Contoh obat antikoksidia Medion yakni Toltradex. Pemakaian Toltradex dapat diberikan selama 2 hari berturut-turut dengan dosis 0,14 ml per kg berat badan diberikan melalui air minum.

Selain pemberian antikoksidia, tindakan lain yang harus dilakukan saat menghadapi koksidiosis diantaranya:

  1. Berikan multivitamin seperti Fortevit dan Vita Stress untuk terapi suportif. Vitamin A berfungsi mempercepat kesembuhan epitel mukosa usus yang rusak. Sedangkan vitamin K akan mengurangi pendarahan yang terjadi. Namun pemberian kedua vitamin tersebut tidak boleh dicampur langsung dengan Toltradex karena potensi vitamin A dan K akan mengalami penurunan jika digabungkan dalam bentuk satu sediaan.
  2. Jika memungkinkan, buang feses bercampur darah dari ayam yang sakit untuk menghindari ayam lain mematuknya. Hal ini karena warna merah pada feses akan menarik perhatian ayam lain untuk mematuk dan terjadilah proses penularan penyakit Koksidiosis.
  3. Lakukan manajemen penanganan litter dengan baik agar litter kering. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar litter tetap kering dan berfungsi optimal antara lain:
  • Gunakan litter dengan ketebalan yang optimal, yaitu 8-12 cm
  • Lakukan manajemen pembolak-balikan litter untuk mencegah litter basah
  • Cek kondisi dan pemasangan tempat air minum
  • Perhatikan kualitas ransum. Jangan memberikan ransum dengan kandungan garam dan protein terlalu tinggi (sesuaikan dengan kebutuhan)
  • Mengatur sistem ventilasi melalui sistem buka tutup tirai untuk memastikan kadar amonia dalam kandang tidak terlalu tinggi
  • Saat musim hujan, perbaiki kerusakan dan kesalahan struktur kandang
  1. Hindari pemeliharaan ayam dengan kepadatan tinggi, maksimal 8 ekor/m² untuk kandang postal.
  2. Saat persiapan kandang, terutama untuk kandang postal, lakukan pengapuran lantai untuk mengurangi jumlah ookista yang ada.
Pengobatan Koksidiosis pada Broiler

2 thoughts on “Pengobatan Koksidiosis pada Broiler

  • September 18, 2019 at 12:16 pm
    Permalink

    Mohon petunjuknya pak,apakah fithera aman jika saya aplikasikan ke ayam saya yg terkena koksi,karena saat ini umur ayam sudah 33 hari.saya hindari obat kimia karena menjelang umur panen,mohon petunjuknya…terima kasih

    • September 18, 2019 at 1:20 pm
      Permalink

      Selamat siang, Fithera merupakan obat herbal sehingga aman digunakan. Terima kasih.

Comments are closed.

Produk Unggulan

x
Subscribe To Our Newsletter
We respect your privacy. Your information is safe and will never be shared.
Don't miss out. Subscribe today.
×
×
WordPress Popup Plugin