Kebutuhan daging domba dan kambing di Indonesia masih cukup besar dan berpeluang besar untuk dipenuhi oleh produksi lokal. Kementrian Pertanian Indonesia memperkirakan kebutuhan daging nasional pada 2025 mencapai 739.668 ton di mana mengalami kenaikan sekitar 2% dari yang semula 724.200 ton di tahun 2024. Populasi ternak ruminansia kecil kambing dan domba di Indonesia telah mengalami peningkatan sebesar 52,7% pada domba dan 8,2% pada ternak kambing dari tahun 2023 ke 2024. Maka itu, usaha ternak domba dan kambing memiliki prospek yang menjanjikan, terutama permintaan ternak kurban yang meningkat menjelang Hari Raya Iduladha. Selain itu, kelebihan beternak domba kambing yang lebih mudah dipelihara, tidak membutuhkan lahan yang luas dan termasuk ternak yang mudah beradaptasi terhadap perubahan lingkungan dan iklim. Selain daging juga dapat dimanfaatkan untuk produksi susu dan kulit.
Salah satu kunci sukses untuk mencapai produktivitas yang optimal dalam beternak kambing dan domba adalah penerapan manajemen kesehatan yang baik. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak antara lain dengan menjaga biosekuriti serta penerapan program kesehatan seperti pemberian obat cacing sebagai upaya untuk pengendalian atau penanganan cacingan dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh sapi sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit. Dengan begitu diharapkan gangguan penyakit dapat diminimalkan.

Pentingnya Memperhatikan Kesehatan Ternak
Gangguan kesehatan ternak kambing dan domba bisa terjadi diakibatkan adanya penyakit non infeksius maupun infeksius. Dalam melakukan pemeriksaan kesehatan ternak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti nafsu makan, kondisi tubuh, kondisi area sekitar (pengamatan feses, urin, ada tidaknya darah), mengamati kondisi ternak (hidung, kejernihan mata dan rambut ternak), mengamati cara ternak berdiri dan bergerak, jalan normal atau pincang, ada tidaknya luka atau pembengkakan. Apabila saat memeriksakan ternak ternyata ditemukan gejala klinis atau kondisi abnormal, segera pisahkan pada kandang khusus dan lakukan penanganan sesuai arahan penyakit dengan memanggil dokter hewan.
Program Kesehatan Domba Kambing
Program kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh ternak serta mencegah penyakit. Upaya pencegahan penyakit pada ternak domba dan kambing dengan penerapan program kesehatan, meliputi:
• Pemberian vaksin
Vaksinasi adalah salah satu cara efektif untuk mencegah penyebaran penyakit pada ternak termasuk domba dan kambing. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus dapat dicegah dengan pemberian vaksin yang tepat. Setiap jenis penyakit memiliki vaksin yang berbeda-beda. Program dan pelaksanaan vaksinasi dapat dilakukan sesuai anjuran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat. Misalnya seperti vaksinasi PMK.
• Pemberian suplemen
Pemberian suplemen multivitamin bermanfaat untuk mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh kekurangan vitamin, meningkatkan nafsu makan, memperbaiki metabolisme sehingga mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan produktivitas. Pemberian vitamin rutin dilakukan dua bulan sekali, tetapi juga dapat diberikan ketika ternak sakit atau terlihat lemas. Misalnya dengan pemberian vitamin Vita B-Plex Bolus, Injekvit B Plex atau ADE-Plex Inj. Pada ternak yang baru datang, dapat diberikan Bioselvita dan Transolit. Bioselvita bermanfaat untuk mengatasi gangguan otot dan menambah asupan energi sebelum dan sesudah transportasi. ATP merupakan salah satu bahan energi yang paling penting dan sangat diperlukan tubuh. Magnesium, Kalium, Natrium dan vitamin B12 dalam Bioselvita dapat membantu mengatasi gangguan otot dan memperbaiki jaringan otot sebelum dan sesudah transportasi. Adanya vitamin C dalam Transolit dapat berfungsi sebagai antioksidan serta menekan kadar kortisol sehingga dapat meredakan stres. Nutrisi lainnya pun dapat membantu meningkatkan nafsu makan, daya tahan tubuh dan membantu aktivitas fisiologis serta metabolisme di dalam tubuh.
• Pemberian obat cacing
Pemberian obat cacing perlu diberikan untuk mencegah penyakit cacingan. Penyakit cacingan menjadi ancaman yang cukup serius untuk ternak kambing dan domba sehingga harus benar-benar dicegah. Ternak yang tidak terinfeksi cacingan juga akan semakin mahal saat dijual karena lebih sehat dan gemuk. Untuk itu berikan obat cacing sesuai dosis misalnya dengan Nemasol K, Wormzol K, Wormzol Suspensi atau Vermizyn SBK. Produk Wormzol selain efektif untuk semua stadium cacing gilig, dapat juga digunakan untuk memberantas cacing pita dan cacing hati dewasa. Pemberian obat cacing dan diulang setiap 2-3 bulan sekali guna membasmi cacing secara tuntas dan memutus siklus hidup parasit tersebut. Misalnya seperti program pemberian obat cacing dilakukan pada awal kedatangan ternak di kandang agar 3 bulan pemeliharaan penggemukan agar infeksi cacingan sudah terkendali. Jika terlihat gejala yang lebih spesifik seperti salah satu kambing terlihat lebih kurus, maka kambing tersebut dilakukan tindakan lebih lanjut seperti pemeriksaan feses dan dilakukan pengobatan lebih ketat.
Beberapa upaya lainnya yang tidak kalah penting untuk menjaga kesehatan domba kambing dan membantu memaksimalkan produktivitasnya antara lain :
• Minimalisir bibit penyakit
Biosekuriti berlaku sejak ternak datang ke peternakan. Hal ini tentu bertujuan untuk mencegah penularan penyakit. Upaya minimalisir yaitu dengan melakukan sanitasi dan desinfeksi kandang dan peralatan. Hindari kotoran ternak dan sisa pakan yang menumpuk serta menjaga drainase kandang supaya tetap kering dan tidak lembap. Bersihkan tempat pakan dengan mengambil sisa pakan dan membersihkan kotoran yang ada di tempat pakan. Kotoran yang berada dibawah kandang panggung perlu juga untuk rutin dibersihkan minimal sekali dalam seminggu. Tempat pakan dan minum harus dicuci dan didesinfeksi secara rutin dengan Medisep. Saat kosong kandang dapat menggunakan Formades setelah kandang dicuci. Tak kalah penting ialah menyemprot antiektoparasit ke lantai dan sela-sela kandang dengan Kututox-S atau Delatrin. Biasanya saat ternak terjangkit ektoparasit, nafsu makannya juga akan hilang. Jika terdapat lalat dewasa yang sudah banyak berkeliaran di kandang, peternak bisa membasminya dengan insektisida seperti Flytox dan Delatrin. Flytox merupakan sediaan insektisida yang efektif mengendalikan lalat pada area peternakan tanpa menimbulkan resistensi, bekerja cepat, dan daya kerjanya tahan lama. Demikian juga dengan Delatrin yang memiliki efek knock down (membunuh lalat seketika). Flytox diaplikasikan dengan cara tabur, sedangkan Delatrin diaplikasikan melalui semprot. Karantina domba dan kambing yang baru datang dan isolasi yang sakit untuk menghindari penularan penyakit. Di dalam kandang karantina ternak akan beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk adaptasi pakan yang akan digunakan. Setelah 7-21 hari ternak dalam keadaan sehat, maka siap untuk dipindahkan ke kandang utama. Jika domba dan kambing terinfeksi penyakit tertentu, segera obati dan lakukan isolasi atau pemisahan karena ternak sakit sebagai sumber penularan penyakit.
• Kondisi kandang yang nyaman
Penyediaan kandang yang sesuai merupakan faktor penting bagi keamanan, kenyamanan dan produktivitas ternak. Kandang yang baik tentu dalam kondisi yang bersih, memiliki sinar matahari yang cukup, teduh, aman dan kuat. Pastikan sirkulasi udara dalam kandang baik dan tidak banyak debu. Sesuaikan kepadatan kandang untuk menjamin semua ternak mendapat kesempatan yang sama untuk mendapat ransum, air minum, ruang gerak dan oksigen sehingga pertumbuhan dan produktivitas seragam. Lantai kandang harus cepat kering dan mudah dibersihkan. Sebaiknya gunakan bahan kayu, bambu atau slat bahan plastik yang aman. Slat Plastik Medion bisa digunakan sebagai alas pada kandang panggung domba kambing.

• Pakan dan air minum sesuai kebutuhan dan bernutrisi
Pakan merupakan komponen yang penting dalam usaha beternak. Pakan yang bernutrisi, kondisi segar dan bebas zat berbahaya merupakan pakan yang baik untuk ternak. Pakan yang berkualitas tentu harus mengandung kebutuhan zat nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral kompleks. Serta diberikan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan domba dan kambing. Pemberian pakan bernutrisi disesuaikan kebutuhan ternak setiap harinya dengan membuat formulasi seimbang antara asupan karbohidrat, protein dan hijauan. Namun ternak yang dipelihara secara intensif tidak dianjurkan pemberian langsung rumput yang masih segar. Sebaiknya rumput dilayukan terlebih dulu sebelum diberikan pada ternak. Selain mencegah cacingan, hal tersebut juga dapat mencegah kasus kembung. Berikan suplemen pakan seperti, seperti vitamin, mineral, asam amino yang terkandung dalam Mix Plus Cattle Pro dan Mineral Feed Supplement S untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan ternak ruminansia. Sediakan air bersih dan segar dalam jumlah yang cukup setiap saat (selalu tersedia).
• Pemeriksaan kesehatan
Pengamatan kesehatan ternak harus dilakukan setiap saat. Tujuannya agar terpantau jika ada gangguan kesehatan sapi terpantau dan mengetahui ada tidaknya abnormalitas pada ternak sehingga jika ditemukan ternak yang sakit atau mengalami kelainan dapat segera ditangani. Kontrol kesehatan harian dapat dilakukan tiap pagi misalnya bersamaan saat melakukan pemberian pakan.
Dengan performa domba dan kambing yang gemuk dan sehat yang ditandai dengan pertambahan bobot badan harian yang tinggi maka keuntungan yang diperoleh peternak juga semakin tinggi. Keberhasilan bisnis peternakan domba dan kambing pun berpeluang besar. Semoga bermanfaat.